Lamongan Kota Bahari. Ya, Lamongan yaitu Kota Bahari, mengingat potensi kelautan mempunyai tugas penting terhadap perkembangan ekonomi dan pariwisata di Lamongan. Duh, aku kok jadi bahas yang berat-berat gini, ya? Jelasnya aku mau menggeser kata kunci yang nggak banget sewaktu orang mengetik kata "Lamongan Kota Apa" di kotak penelusuran Google, nggak perlu aku sebutkan kata kunci apa yang keluar, alasannya yaitu kalian sanggup mencobanya sendiri, pokoknya bikin greget.
Jadi, kenapa aku tuliskan di awal bahwa Lamongan itu Kota Bahari? Ya.. selama ini potensi bahari/kelautan emang sangat besar lengan berkuasa bagi kehidupan warga Lamongan, khususnya bagi yang tinggal di wilayah pantura, Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran. Semua mata pencaharian warga Lamongan pantura seakan berpusat pada potensi lautnya.
Dari potensi bahari, Lamongan jadi punya tempat wisata yang ketika ini bangkit kokoh dan ramai pengunjung hampir setiap harinya. Wisata Bahari Lamongan. Bisa dilihat, berapa banyak warga Lamongan yang menjadi bab dari acara ekonomi di sana, mulai dari karyawan WBL sendiri hingga dengan rekanan penyewa ratusan stand di WBL. Perpaduan keindahan laut dengan wahana fantasi seolah menarik perhatian orang-orang dari luar Lamongan untuk menikmati tempat wisata yang dulunya berjulukan Tanjung Kodok tersebut. Selain Wisata Bahari Lamongan, keindahan pesisir pantai di sepanjang jalan pantura juga nggak kalah anggunnya, warga Paciran biasa menyebutnya dengan nama Plengsengan, nggak jarang pengendara ketika menyempatkan berhenti sejenak untuk menikmati pantai yang indah tersebut, bukan pantai, sih, cuma trotoar yang mempunyai daya tarik tersendiri sehingga pengendara seakan terhipnotis untuk berhenti menghampiri, lalu menikmati pemandangannya #halah. Bahkan ketika air laut sedang surut, orang-orang yang berhenti pun sanggup turun pribadi menikmati karang-karang laut yang mendukung buat foto-foto #okeskip.
See Other Article
Mata pencaharian warga Lamongan pantura juga kebanyakan memanfaatkan potensi baharinya. Mulai dari Nelayan yang sudah niscaya kalian tahu mereka pergi mencari ikan di tengah laut demi sanggup menghidupi keluarganya, selain itu adanya TPI (Tempat Pelelangan Ikan), salah satu sumber lapangan pekerjaan bagi warga Lamongan pantura, di mana sebelum ikan-ikan hasil tangkapan Nelayan itu layak diperjual-belikan, para pekerja ibarat pengorek (pemilah) ikan akan memilah dan menentukan ikan sesuai jenisnya, lalu tukang panggul ikan akan mengantarkan hasil pilihan ikan dari satu pemborong ke pemborong lain dan nantinya akan dimasukkan ke dalam pabrik pengolah masing-masing, dan sehabis masuk ke pabrik pun, ikan masih perlu diolah sesuai olahan yang diproduksi oleh pabrik, tentunya untuk beroperasi, pabrik tersebut akan membutuhkan banyak pekerja di sana. Dan, for your information, ya.. Pengaruh acara ekonomi ini sungguh warbiyasa bagi para pengusaha di bidang lainnya. Apalagi isu terkini hujan-angin begini, jarang Nelayan berani melaut, sehingga TPI juga sepi dan pasokan ikan berkurang, kesannya para pekerja di pabrik ikan bakal ambil cuti, ya nggak ada yang dikerjain juga, penghasilan dari tiap mata pencaharian pun akan menipis, dan tentunya akan besar lengan berkuasa pada penjual makanan, penjual pakaian, dan penjual-penjual lain. Ya.. berhubung penghasilan lagi seret, jadi harus agak hemat selama isu terkini hujan-angin begini.
Industri Perkapalan mulai bermunculan dari awal tahun 2010, hal tersebut semakin memperkuat Lamongan sebagai Kota Bahari, hingga dengan tahun 2016 ini, terdapat beberapa pelabuhan yang meliputi; Pelabuhan Sedayu sebagai pelabuhan kapal barang, Pelabuhan Paciran atau Pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) yang notabene yaitu cabang dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, ada juga PT. DOK dan Perkapalan Surabaya yakni industri yang bergerak dalam bidang galangan (perbaikan kapal dan pernak-perniknya) terletak di Desa Kemantren, galangan kapal lain yang terletak di Desa Tunggul Paciran Lamongan, yaitu Santosa Marine, dan beberapa industri perkapalan lainnya.
Nah, dari sedikit klarifikasi tersebut di atas, sudah tahu dong, ya, seberapa berpengaruhnya Potensi Bahari bagi Kota Lamongan? Makanya aku bilang bahwa Lamongan yaitu kota Bahari dan bukan Kota ibarat kata kunci yang keluar di kotak penelusuran Google. Jadi, kalian sudah tahu belum, Kota kalian merupakan kota apa jikalau berdasarkan Mbah Google? Coba deh, kalian cek!
Sumber:
- https://suaralamongan.wordpress.com/profil-lamongan/
- http://www.kompasiana.com/arifhakim/lamongan-sebagai-kawasan-industri-maritim-baru_5512a2eba33311625eba7e6f
- http://www.lamongankab.go.id
Sincerely,
Share this Article
![8 Peringkat Negara Kecil Paling Terkaya Di Dunia Menurut Penerimaan Negara [Update 2019]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIx46jtaIW8rJXCh3_bbDSYvkxEliaxuNvN_oeRlANgb1wX9MdO9ozKGjBsMli0y2WZL1xrhKragxXrsmTX_sY2_d8hyBlcep2XbZc2OnYUd_ol-DI3XnCyR2NQaqEmGzLEmUCGqJoqm4/w300-h225-p-k-no-nu/Swiss.jpg "8 Peringkat Negara Kecil Paling Terkaya Di Dunia Menurut Penerimaan Negara [Update 2019]")
