Arisan Link; Mengenang Cerpen Anak Majalah Bobo Bersama Hairi Yanti's Blog

Sebelumnya aku ingin mengucapkan Selamat kepada Mbak Yanti yang namanya keluar pertama kali melalui kocokkan dan berhasil menjadi pembuka untuk Arisan Link Blogger Perempuan yang akan berlangsung selama 15 bulan ke depan. Dan, untuk akseptor Arisan Link yang lain, semoga semangat kita tetap terjaga dalam memenuhi "tagihan pembayaran" pada kocokkan-kocokkan berikutnya. Amin. :))

Mengenang Majalah Bobo, majalah yang melegenda, majalah yang mewarnai masa kanak-kanak aku pada tahun 90-an, serta majalah yang sangat sanggup dijadikan ajang pamer ke teman-teman sepermainan pada masanya, melalui Hairi Yanti's Blog.

Berkutat di dunia Blogging, menimbulkan aku melek akan mejikuhibiu dunia ini. Yes, skalanya sudah tingkat dunia. Dari Blog aku jadi tahu menyerupai apa indahnya alam Indonesia, aku tahu apa saja sajian MPASI yang sesuai WHO, tapi belum tentu cocok dengan bocil itu yang bagaimana, dan aku juga mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih bersahabat salah satu sosok yang sudah berhasil menghipnotis belum dewasa kecil melalui Cerpen Anak -- Cernak -- di Majalah Bobo itu siapa.

Hairi Yanti; seorang Blogger yang mempunyai hoby membaca buku, menulis, serta seorang pecinta masakan ini sudah berhasil menerbitkan kurang lebih 13 Cerpen Anak di Majalah Bobo. "Gara-Gara Papa" adalah Cernak yang menjadi saksi pertama kalinya aku mengunjungi Blog Mbak Yanti. Dari sana aku tau kalau Mbak Yanti yaitu salah satu penulis Cerita Anak di Majalah Bobo. Hal itu juga berhasil menggugah harapan aku untuk berlangganan dengan kontributor Majalah tersebut, biar bocil-bocil di rumah sanggup sedikit dialihkan dan nggak melulu mainan game di Gadget mereka. Tentunya mereka juga bakal tau masa kecil menyenangkan versi Ibunya itu menyerupai apa. Tapi hingga kini harapan tersebut hanya sekadar menjadi wacana *sigh.

Pisang Gapit a la Daily Foods Challenge Facebook

Berbekal dengan kegemarannya akan menulis dan kecintaannya terhadap kuliner, Ia memanfaatkan kedua hal tersebut sebagai pandangan gres untuk mengeksekusi cernak karyanya, terbukti dari 13 cernak yang terbit di Majalah Bobo, 4 di antaranya mempunyai tema kuliner. Satu yang menarik perhatian saya, yakni Cernak dengan judul "Pisang Gapit", nama Pisang Gapit tersebut mengingatkan aku terhadap seorang sahabat lama, sama menyerupai Mbak Yanti, ketika ini beliau juga berdomisili di Kalimantan Selatan, dan kita sempat berkirim gambar kuliner melalui Daily Food Challenge di Facebook, salah satu gambar dari sahabat aku yaitu gambar Pisang Gapit, masakan yang mungkin akan sangat nikmat dimakan ketika animo penghujan menyerupai ini. Duh, jadi pengen icip-icip, kan. -_-

Saya juga begitu kagum dengan Mbak Yanti yang lihai menyelipkan pesan-pesan moral di setiap cernaknya. Seperti akhir dari Tika membuatkan isu ihwal Rani ditangkap Polisi yang belum terperinci kebenarannya -- mungkin soc-med addict yang suka asal share konten tanpa tau kebenarannya bisa baca pesan moral dari cernaknya Mbak Yanti, nih. Lebih gampang difahami. --, bagaimana Aya harus melalui proses latihan biar tariannya disenangi penonton, serta bagaimana Garam yang nggak asing legalisasi menyerupai Gula dalam cernak; Protes si Gula Manis. Kalau mau tahu bagaimana lucunya Mbak Yanti menyajikan bermacam-macam Cerpen Anak Majalah Bobo tersebut, sok mampir di Hairi Yanti's Blog yang Childhood-able. :D

Pisang Gapit a la Hairi Yanti's Blog

Dari beberapa ulasan Cerpen Anak Majalah Bobo yang ditulis oleh Mbak Yanti melalui Blog-nya, Ia berhasil mengajak aku kembali mengenang bagaimana excited-nya aku ketika menerima Majalah Bobo gres dari Ibu saya, mengingat Si Gajah Merah Muda berjulukan Bona dan serunya cernak yang terdapat dalam Majalah Bobo di setiap edisinya. Bukan nggak mungkin cernak yang aku baca dulu yaitu cernak karya tulis dari Mbak Yanti. Wah terlalu jauh tahunnya kali, ya.. Hehehe ^^

Harapan saya, semoga generasi menyerupai Mbak Hairi Yanti sebagai penulis dongeng anak ini tetap mengiringi pesatnya kemajuan abad digital yang seakan tanpa filter menciptakan belum dewasa dengan leluasa jalan masuk konten yang bukan pada tempatnya, bahkan konten sampaumur layaknya hantu terselip di antara gugusan ads yang kadang menipu. Duh.

Terakhir dari saya.. Tetap berkarya ya, Mbak Yanti.. Jadikan hari-hari generasi bocil semakin berwarna dan terarah dengan Cerpen Anak hasil karyamu. :D

Sincerely,