Status Teman Facebook Mengganggu? Lakukan Cara Ini. Semakin kesini semakin banyak informasi yang gampang disebar hanya dengan menekan tombol share status di facebook. Terlepas baik atau buruk, layak atau enggak, bahkan mengganggu orang lain kah status yang dibagikan, itu menjadi urusan belakang untuk orang yang membagikannya. Nggak jarang ditemui gambar berdarah-darah, status penuh caci maki, berderet info hoax, perdebatan buibu perihal bagaimana cara merawat dan mendidik anak yang nggak ada ujungnya, bahkan gambar nggak sopan dan terkesan vulgar beredar di beranda facebook. Hal itu pastinya akan sangat mengganggu sebagian orang yang ada dalam daftar sahabat facebook.
Tapi ya, cara pandang tiap orang niscaya berbeda saat menanggapinya. Saya sendiri, saat menemui status yang "mengganggu", kadang secara pribadi akan unfollow akun yang membagikan status tersebut. Menurut saya, saat beranda facebook mulai dipenuhi dengan hal-hal kontroversial, mungkin akan lebih baik kalau kalian jangan pribadi tertarik dengan tajuk yang "memancing" dan kemudian tekan tombol share begitu saja. Baca dulu, fahami isinya, cari tahu kebenarannya, bahkan fikirkan perasaan orang lain yang nantinya bakal membaca/melihat status yang kalian bagikan.
Untuk orang-orang menyerupai saya, yang kadang gampang terganggu dengan hal-hal out-of-mind, contohnya menyerupai yang sudah saya sebutkan di atas, kalian sanggup melaksanakan cara-cara berikut;
Unfollow - Tidak Mengikuti. Kadang ada saja sahabat facebook yang gemar membagikan status berupa curhatan yang berlebihan, status perkelahian suami-istri yang dibawa-bawa ke dunia maya, status "semoga yang meng-amin-kan status ini akan masuk surga, dan yang mengabaikannya akan mendapatkan azab dari Allah SWT", dan terkesan menebar aura negatif, menekan tombol unfollow di profilnya akan sedikit mengurangi aura negatif di beranda kita. Paling enggak, sanggup sedikit meringankan beban saat kita sendiri sedang dalam masalah.
See Other Article
Report as Spam - Laporkan sebagai Pengganggu. Hal menyerupai ini sanggup saja kita lakukan saat status sahabat sudah mulai membawa-bawa gambar, menyerupai membagikan gambar kekerasan, banyak darah, banyak luka, gambar bayi yang sedang sakit (sumpah saat saya menulis ini sempurna di beranda facebook saya terdapat gambar bayi umur 40 hari yang mengalami kelainan kulit dan itu nggak seharusnya disebar di facebook. Saya merinding.. T.T), gambar korban kecelakaan, gambar orang meninggal, dan gambar-gambar disturbing lainnya.
Delete Friend - Hapus Pertemanan. Hal ini akan saya lakukan saat sahabat dengan sengaja membagikan status berupa video atau gambar ulgar. Bukan berarti saya asal hapus pertemanan, sebab kini ini, banyak juga akun facebook yang terjangkit virus jahat para hackers dengan membagikan video atau gambar vulgar tanpa sepengetahuan pemilik akun. Tapi seharusnya sebagai generasi muda bangsa yang menjunjung tinggi budaya per-kepo-an #halah, kita sanggup membedakan mana akun yang terjangkit virus dan mana akun yang normal.
Alangkah baiknya kalau permasalahan intern cukuplah dijadikan bahasan dengan orang yang bersangkutan, permasalahan dengan mantan pacar, mantan teman, dan mantan-mantan lainnya, misalnya, nggak baik juga hal negatif menyerupai itu dijadikan konsumsi publik, bukan artis juga, kan #eh. Atau soal membagikan status "amin-meng-amin-kan", mengirimkan do'a melalui sujud-sujud yang kalian tujukan kepada Allah SWT, atau kirim bantuan kepada yang membutuhkan akan lebih bermanfaat daripada membagikan gambar mereka dalam keadaan nggak berdaya, di sisi lain, kalian yakin, mereka yang dibagikan gambarnya tau akan tindakan tersebut? Dan satu lagi mengenai info hoax, please be smart people. Jangan gampang terbawa arus info yang sedang viral.
Baiklah, dengan saya melaksanakan hal tersebut di atas, bukan berarti saya akal-akalan buta, nggak mempunyai tenggang rasa terhadap sahabat ataupun terhadap sesama manusia. Tapi, ada begitu banyak cara dalam memberikan niat baik, gunakan cara yang sesuai dengan impian tapi nggak mengganggu kenyamanan orang lain. Berbuat baik pun harus dengan cara yang bijak. Bukan begitu?
Sincerely,
Sincerely,
Share this Article
