Dear Rekan – Rekan Blogger,
Dengan hormat, kami mengundang rekan – rekan blogger untuk hadir dalam program Blogger Gathering yang diadakan oleh BRAND INI. Dengan detail sebagai berikut: ...
Kira-kira menyerupai itulah sedikit pembuka dari isi pesan yang masuk ke alamat email saya. Senang bukan kepalang mengingat brand pengundang merupakan salah satu brand favorit. Tapi, sebagai istri yang wajib lapor kepada suami, saya nggak begitu saja mengkonfirmasi kehadiran saya dengan tanggapan "Iya", alasannya yaitu percuma jikalau bapak suami nggak memperlihatkan restunya. Sepulang kerja, dengan halus saya berencana memberikan isi dari pesan tersebut, "Bang, ini ada permintaan di sini, sanggup ngantar, nggak?" Dia oke dan saya bahagia.
Detik kemudian saya pribadi memberikan kesanggupan untuk menghadiri Gathering Blogger kepada Mbak PR melalui emailnya. Selain konfirmasi kehadiran, saya juga menanyakan beberapa poin dalam email yang kurang dimengerti. Sembari santai menunggu tanggapan email, saya menjelaskan kepada Bapak Suami rangkaian aktivitas selama program berlangsung. Mengingat saya bakal bawa pasukan alit yang terdiri dari tiga bocil, jadi nanti suami sanggup siap-siap menyesuaikan waktu dan tenaganya :).
Fyi, Gathering Blogger tersebut diadakan di luar kota dan tanpa adanya fasilitas dari penyelenggara, alhasil saya harus menyiapkan daerah nyaman buat pasukan yang turut serta, mulailah saya browsing jalan masuk jalan hingga penginapan yang ramah kantong. Maklum, gres pertama kali mau ikut Gathering Blogger jadi agak katrok "bingung karepe dewe". Selain menyiapkan hal-hal di atas, saya juga menghubungi sepupu yang memang domisili di kota tersebut, jaga-jaga kali aja nyasar ^^, menghubungi teman-teman blogger yang barangkali menerima permintaan yang sama dan tanya-tanya pengalaman mereka yang pernah sanggup permintaan dari brand serupa.
Akses jalan sudah di-save melalui Google Map, dan planning daerah untuk menginap juga sudah ditandai di aplikasi travel bergambar burung, niatnya, sih mau pribadi booking saja, gitu, tapi seketika saya teringat jikalau email konfirmasi sekaligus pertanyaan saya belum dibalas. Oke, tar deh, booking-nya. Nunggu tanggapan email dulu. Karena jarum jam sudah memperlihatkan angka 9 malam, aktivitas menunggunya saya tunda hingga pagi.
Paginya saya cek email pukul 8, tapi masih belum ada balasan. Saya baca ulang emailnya dan ternyata di sana tertera nomor kontak Mbak PR-nya, WhatsApp menjadi alternatif lain untuk menghubungi Mbak PR, meskipun sama-sama online, tapi pesan dari saya nggak juga dibaca. Selanjutnya, saya coba diskusikan sama sahabat blogger yang sudah pengalaman sama Gathering dari Brand Ini. Jadilah, sahabat blogger yang baik hatinya dan sopan perilakunya tersebut menanyakan kepada PR yang lain. Fast Respons dan jawabannya bikin senang banget, pertanyaan yang saya ejekan jadinya terjawab dan saya siap berangkat. Tapi.. nyatanya orang tercinta di hadapan saya sudah kehilangan antusiasnya untuk ikut serta mengantarkan saya. CK!
Iya, Bapak Suami yang merasa terlalu usang menunggu kepastian dari undangan, mulai berubah pikiran. "Bang, kita siap-siap, ya, mungkin perjalanannya sanggup 2-3 jam" saya membuka dialog di tengah garingnya suasana berangkat kerja. Dia membisu beberapa ketika dan kemudian mengeluarkan kata-kata yang menciptakan saya speechless. "Lain kali aja, ya.". Rasa kecewa, malu, dan mupeng campur aduk jadi satu. Sampai di sini saya hanya sanggup diam. Ya.. masak mau bantah suami? Minta dosa yang menyerupai apalagi, coba?
Akhirnya saya pasrah, mau kumpul temen-temen blogger saja begini susahnya yassalam.. Tapi mungkin memang belum jodoh kali, ya. Kalau diingat-ingat kok, ya, sebegitu lucunya drama yang menimpa saya ini XD.
Cukup sekian curhat dari Blogger Pinggiran..
Sincerely,
Share this Article