Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tak terasa jatah umur kita berkurang lagi satu tahun, reski mulai berkurang, pandangan mata berkurang, tenaga berkurang sedangkan dosa setiap hari bertambah. Marilah kita bertanya kepada diri sendiri dengan umur yang di berikan Allah SWT sampai sekarang, apa yang telah kita perbuat untuk diri kita, keluarga kita, masyarakat dan sekitar kita, bangsa dan negara serta Agama kita.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hasyr ayat 18: yang artinya:
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya. Untuk hari esok(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat di atas menunjukkan bahwa umur yang telah diberikan Allah SWT, kelak akan dimintai pertanggung jawabannya, tentunya Allah SWT menghendaki bahwa umur yang di berikan agar digunakan untuk hal-hal yang baik dan bermamfaat, bukan sebaliknya. Banyakan orang yang menghabiskan umur atau waktunya hanya untuk berburu harta dan kesenangan dunia belaka, ingatlah waktu yang sudah berlalu tidak akan bisa kembali lagi, hari ini tidak akan sama dengan hari yang akan datang begitu seterusnya. Waktu kita yang sesungguhnya adalah waktu yang sekarang kita jalani, jika sekarang sedang beribadah berarti waktu kita adalah ibadah. Waktu yang akan datang hanyalah angan-angan, waktu yang sudah berlalu adalah masa lalu.
Sseorang akan menyadari betapa pentingnya umur atau waktu, apabilah sudah di tenggerokan, sudah habis kesempatan hidup yang diberikan Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam firmanya yang artinya :
“ Dan belantakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “ Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku, Sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh”.(QS.Al-Munafiquun : 10).
Ayat tersebut menjelaskan tentang bagaimana penyesalan seseorang yang akan menemui ajalnya, dia merasa bahwa ibadah yang dilakukan hanya sedikit, umurnya banyak dipakai untuk sesuatau yang tidak bermamfaat, lalu dia memohon kepada Allah agar ajalnya diundurkan sedikit saja, dia berjanji akan menjadi orang yang dermawan serta orang yang saleh. Tetapi nasi sudah menjadi bubur, taubat dan penyesalan sudah terlambat, karena nafasnya sudah di tenggerokan. Seperti taubatnya Firaun saat tenggelam di laut Merah mengetahui akan ajalnya sudah dekat dia baru mengatakan “ saya beriman kepada tuhannya Musa dan Harun”. Taubatnya tidak diterimah oleh Allah SWT dan akhirnya Firaun dan pengikutnya ditenggelamkan di laut Merah. Naudzubillahi min dzalik.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA mengatakan. “ Al umru kassaifi in lam taqtha’hu katha’aka”. Artinya umur itu laksana pedang, apabilah kitatidak bisa mematahgkannya maka kita yang akan dipatahkan . banyak orang yang sudah tua hanya bisa menyesali umurnya karna lewat begitiu saja bagaikan debu ditiup angin yang tak berbekas, masa mudahnya dihabiskan untuk menuruti hawa nafsunya, melakukan kemaksiatan dan perbuatan yang tidak bermamfaat.
Orang yang bijak adalah orang yang pandai menggunakan waktunya untuk sesuatu yang positif, seperti membaca, berolahraga, diskusi agama, berbincang-bincang tentang sesuatu yang baik, beribadah dan lain sebagainya, sedikitpun dia tidak mau menyia-nyiakan, waktunya, karena yakin bahwa waktu yang sudah pergi tidak akan kembali lagi.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu satu tahun, tanyakan kepada siswa yang tidak naik kelas.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu sebulan, tanyakan kepada seorang ibu yang melahirkan dalam keadaan prematur.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu seminggu, tanyakan kepada editor majalah bulanan.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu sehari, tanyakan kepada wartawan koran harian.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu satu menit, tanyakan kepada penumpang yang ketinggalan pesawat.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu satu detik, tanyakan kepada orang yang baru selamat dari kecelakaan.
Jika ingin mengetahui pentingnya waktu satu sekon, tanyakan kepada Atlit yang kalah dalam olimpiade.
Semoga kita menjadi orang yang bijak, yakni orang yang pandai memamfaatkan waktu atau umur kepada sesuatu yang baik dan berguna. Amin....Amin….amin.
Share this Article