Liburan Terencana, Atau Spontan?

Selasa, 17 September 2013 : September 17, 2013

0 comments

Liburan Terencana, Atau Spontan? - Hayooo, kamu tipe traveller yang seperti apa? Selalu merencanakan segala detail itinerary, atau tipe spontan yang mendadak memutuskan bepergian ketika ada kesempatan?

Add caption




Memang apa bedanya sih liburan terencana dan liburan yang spontan?

Ok, coba kita kupas yuukk.

Planed Traveller

Pejalan yang terencana biasanya selalu menyiapkan segala sesuatunya dengan detail.
Perecanaan yang dilakukan mulai dari
menentukan kota yang akan dituju,
menentukan waktu keberangkatan,
menentukan moda transportasi yang akan digunakan,
menentukan tempat menginap
memesan tiket perjalanan, bahkan hunting tiket jauh-jauh hari untuk mendapat tiket murah
menentukan tempat-tempat wisata yang akan dituju
menyiapkan segala pernak pernik dengan detail

Poinnya, tipe traveller semacam ini selalu merencanakan dengan detail, jauh sebelum perjalanan itu dimulai. Mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang mulai dari budget sampai detail tujuan.

Sebaliknya

Spontaneous Traveller

Si spontan traveller kebalikan si planed traveller yang selalu terencana. Si spontan ini jarang sekali membuat detail perjalanan. Mereka biasanya senang pergi mendadak dan tanpa rencana. Bisa aja tiba-tiba berangkat ke Bali ketika dapat voucher murah. Atau bisa mendadak berangkat ketika tiba-tiba ada libur kejepit. Atau mendadak bisa tiba-tiba memutuskan beli tiket ketika dapat rejeki nomplok. Nah, yang lebih ekstrim, spontan traveller bisa tiba-tiba berangkat tanpa menyusun detail tujuan. Prinsipnya "lihat gimana nanti aja lah".

Orang-orang yang hobi berangkat secara spontan ini biasanya menyukai tantangan dan berbagai kejutan yang ditemuinya di jalan. Mereka menyukai berbagai kejutan-kejutan dan sensasi tak terduga yang ditimbulkannya. Unsur kejutan-kejutan inilah yang biasanya membuat si spontan traveller ini ga pernah kapok membuat rencana perjalanan yang mendadak. Walaupun uang yang dibutuhkan biasanya menjadi jauh lebih besar dibanding yang terencana, walaupun banyak hal-hal yang sulit diantisipasi, walaupun banyak hal yang bisa aja jadi berantakan akibat segala sesuatu tak disiapkan dengan matang. Tapi mereka tetap suka.

Saya punya teman yang hobi berburu tiket murah suatu maskapai, satu tahun sebelum libur sekolah dimulai. Segala itinerary selalu disusunnya dengan rapi, sampai pemesanan penginapan. Saat libur sekolah, mereka akan jalan sekeluarga ke tempat tujuan, sesuai jadwal.

Saya dan suami sebaliknya. Suami saya dan keluarga besarnya termasuk tipe spontan traveller yang bisa mendadak memutuskan pergi berlibur ketika ada kesempatan. Libur sehari dua hari bisa tiba-tiba memutuskan ke luar kota. Saya pun ketularan suami. Kami bisa tiba-tiba memutuskan jalan saat ada waktu.

Saat mendadak memutuskan pergi ke puncak malam-malam menggotong anak-anak

See Other Article

Saat tiba-tiba memutuskan berangkat ke Lampung

Ketika 2 tahun lalu kami memutuskan berlibur ke Malang menggunakan kereta ekonomi, kami putuskan secara tiba-tiba. Tak ada rencana liburan sebelumnya, secara kami masih menghitung-hitung budget. Eh, Alhamdulillah tiba-tiba dapat rejeki, jadilah kami putuskan jalan-jalan.


Sudah lama kami tak punya kesempatan pergi jalan-jalan ke luar kota lagi. Sudah beberapa kali libur sekolah terlewat dan anak-anak meminta kami engajak mereka ke luar kota. Kami belum bisa memenuhinya.


Hingga saya dibuat tersentak ketika membuat sebuah status tentang masa kanak-kanak yang hanya sekali dan tak akan terulang kembali. Adik saya menulis komen "iya, itu sebabnya saya manfaatin waktu ngajak anak-anak liburan. Mumpung mereka masih mau diajak-ajak". Huaaaa, makjleb!

Saya langsung merenung. Ahhh, sudah berapa lama anak-anak ga saya ajak libur?

Huhuhu, maafkan bunda ya nak :(.

Lalu saya ajak anak-anak diskusi dan tiba-tiba mencetuskan ide
"ntar liburan sekolah kita jalan-jalan yuk"
"beneran bund?"
"iya"
"asyiiikkk"
"kita nabung yaa, biar bisa jalan-jalan. Hemat-hemat uang jajannya biar bisa ditabung"
"siap bunda"
"enaknya kita ke mana?"
"Lampung"
"Malang"
"Jogja"

Hanya saja, setelah saya mencetuskan ide itu, tiba-tiba kepikiran macam-macam. Bagaimana kalau ga jadi? Bagaimana kalau nanti ada halangan? Bagaimana kalau uangnya terpakai dan belum terkumpul? Haish. Kog malah mikir yang jelek-jelek?

Hahaha. Ini pula yang membuat saya lebih sering jadi spontan traveller. Dulunya, saat masih rajin menyusun rencana, selalu ada saja yang menyebabkan kegagalan. Akhirnya bukan happy malah jadi bete dan stress. Hahaha. Entah anak-anak yang mendadak sakit ketika mendekati hari H saat tiket sudah dibooking, entah mendadak ada musibah, dsb. Akhirnya, sekarang saya sekarang lebih banyak pasrah. Hahaha.

Kalau bisa jalan, ya hayuk, lanjut. Kalau nggak pun, ya udah, namanya segala sesuatu ga bisa diatur banget sesuai keinginan. Manusia berencana, Allah yang berkehendak. Ya kan?

Bagaimana pun, saya tetap sih berusaha membuat anak-anak ceria. Berusaha membuat agar liburan mereka ga diisi dengan kebosanan dan rasa suntuk. Semetok-mentoknya kami liburan hanya di rumah saja, saya dan suami tetap berusaha membuat liburan mereka ceria.

Kalau pun kami akan ke luar kota dan mendadak anak-anak demam, ya udah. Kami tinggal siapin obat penurun panas. Lupa bawa? Gampang, cari minimarket, toko obat, atau apotek, beli. Hahaha.

 Selalu merencanakan segala detail itinerary Liburan Terencana, Atau Spontan?
Tempra syrup (sumber foto Tempra)

Saat demam cukup tinggi, biasanya anak-anak saya berikan paracetamol yang bisa membantu menurunkan demam. Pengalaman yang sudah-sudah sih biasanya saya kasih Tempra aja yang sudah biasa diberikan sejak Faldi masih bayi. Tempra cepat menurunkan demam, karena langsung bekerja di pusat panas.

So, walaupun saya dan suami tipe spontan traveller yang jarang merencanakan perjalanan, tapi kami ga bisa santai juga kalau menghadapi anak-anak yang sakit. Ya sebisa mungkin kami usahakan agar mereka ceria kembali dan bisa menikmati liburnya dengan seru.

Memang ada baiknya selalu merencanakan perjalanan, termasuk menyiapkan obat-obatan yang akan dibawa untuk mengantisipasi sakit selama di perjalanan. Tapi, tak perlu kaku juga menyiapkan segala sesuatu hingga tak memberikan toleransi kegagalan. Apapun yang terjadi, kadang selalu ada hal-hal yang tak bisa diduga. Ya kan?

Nah, kamu sendiri masuk tipe traveller yang mana guys?



Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho


Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Share this Article
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com