Dear Foodies, Waspadai Diabetes! - Loh loh, kog foodies? Ya, anggap aja ini wujud kecintaan saya pada teman-teman foodies. Penggemar makan. Terutama makan enak. Tahu kan kalo foodies itu memang penggemar makan yang hobi mencoba berbagai menu baru, berburu aneka makanan, dan antusias tiap nemu menu baru. Di Indonesia, trend foodies ini berkembang seiring munculnya Instagram. Semakin banyak food enthusiast yang hobi berburu makanan baru dan membagikannya di sosial media.
Adakah yang salah dengan foodies?
Tak ada yang salah. Sah-sah aja kog jadi orang yang suka makan dan suka berburu makanan. Hanya saja, tetap ada hal yang perlu diwaspadai. Jika tak pintar-pintar mengendalikan diri dan mengendalikan gaya hidup, bukan tak mungkin foodies bisa terjebak pada salah satu penyakit tak menular, diabetes.
Bukan menakut-nakuti, tapi resiko diabetes ini memang bisa jadi mengintai para foodies. Gimana ga mengintai, jika undangan makan dan mencicipi aneka makanan hampir selalu datang menghampiri? Food tasting di restaurant A. New menu launch di cafe B. Meet and Greet with new cheff di hotel C. Coffee tasting di Coffee shop D. Atau new dessert from bakery E. Aw aw aw, sungguh menggoda kan? Siapa tak tertarik?
Semua menu-menu dan berbagai undangan itu suatu tawaran yang sungguh sulit ditolak.
Tapi guys, diabetes bisa kapan saja mengintai. Seperti kasus Richard, salah seorang Foodies asal US, yang menulis di blognya https://xomlic.blogspot.com/search?q=diets-diabetes-what-is-food-blogger-to. Richard yang sudah malang melintang ngeblog mulai tahun 2007 dan menulis berbagai resto, food dan beverage review ini kemudian didiagnosis menderita diabetes type 2 pada tahun 2012.
Apa sih diabetes?
Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.
Gula dalam darah normalnya kurang dari 200 mg/dL jika diperiksa sewaktu-waktu tanpa proses puasa.
Jika melalui proses puasa 8-10 jam, gula darah normal sebaiknya kurang dari 126 mg/dL.
Diabetes ada 2 type.
Diabetes type 1 umumnya diderita sejak anak-anak karena kerusakan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin. Karena tak ada produksi insulin, penderita diabetes type ini harus menerima suntik insulin secara rutin.
Diabetes Type 2 umumnya diderita setelah dewasa, saat pankreas tak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
Banyak yang tak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes sampai akhirnya baru datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi yang sudah cukup parah dan mengalami komplikasi. Jika sudah begini, bukan saja diri sendiri yang menjadi terbebani, tapi juga keluarga, bahkan negara. Kerugian gross domestic product di seluruh dunia dari tahun 2010-2030 diperkirakan mencapai 1,7 triliun dolar! Bayangkan, berapa kerugian yang ditanggung.
Pada tahun 2015, 1 dari 11 orang dewasa menderita diabetes. Persentase kematian akibat penyakit yang satu ini di Indonesia kini menjadi yang tertinggi kedua setelah Srilanka.
Padahal, Diabetes sebenarnya dapat dikontrol agar tak sampai terjadi komplikasi. Bahkan, bisa dicegah.
Gaya hidup sangat lah menentukan.
Adakah yang salah dengan foodies?
Tak ada yang salah. Sah-sah aja kog jadi orang yang suka makan dan suka berburu makanan. Hanya saja, tetap ada hal yang perlu diwaspadai. Jika tak pintar-pintar mengendalikan diri dan mengendalikan gaya hidup, bukan tak mungkin foodies bisa terjebak pada salah satu penyakit tak menular, diabetes.
![]() |
Godaan para foodies |
Bukan menakut-nakuti, tapi resiko diabetes ini memang bisa jadi mengintai para foodies. Gimana ga mengintai, jika undangan makan dan mencicipi aneka makanan hampir selalu datang menghampiri? Food tasting di restaurant A. New menu launch di cafe B. Meet and Greet with new cheff di hotel C. Coffee tasting di Coffee shop D. Atau new dessert from bakery E. Aw aw aw, sungguh menggoda kan? Siapa tak tertarik?
Semua menu-menu dan berbagai undangan itu suatu tawaran yang sungguh sulit ditolak.
Tapi guys, diabetes bisa kapan saja mengintai. Seperti kasus Richard, salah seorang Foodies asal US, yang menulis di blognya https://xomlic.blogspot.com/search?q=diets-diabetes-what-is-food-blogger-to. Richard yang sudah malang melintang ngeblog mulai tahun 2007 dan menulis berbagai resto, food dan beverage review ini kemudian didiagnosis menderita diabetes type 2 pada tahun 2012.
Apa sih diabetes?
Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.
Gula dalam darah normalnya kurang dari 200 mg/dL jika diperiksa sewaktu-waktu tanpa proses puasa.
Jika melalui proses puasa 8-10 jam, gula darah normal sebaiknya kurang dari 126 mg/dL.
Diabetes ada 2 type.
Diabetes type 1 umumnya diderita sejak anak-anak karena kerusakan fungsi pankreas dalam memproduksi insulin. Karena tak ada produksi insulin, penderita diabetes type ini harus menerima suntik insulin secara rutin.
Diabetes Type 2 umumnya diderita setelah dewasa, saat pankreas tak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
Banyak yang tak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes sampai akhirnya baru datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi yang sudah cukup parah dan mengalami komplikasi. Jika sudah begini, bukan saja diri sendiri yang menjadi terbebani, tapi juga keluarga, bahkan negara. Kerugian gross domestic product di seluruh dunia dari tahun 2010-2030 diperkirakan mencapai 1,7 triliun dolar! Bayangkan, berapa kerugian yang ditanggung.
Pada tahun 2015, 1 dari 11 orang dewasa menderita diabetes. Persentase kematian akibat penyakit yang satu ini di Indonesia kini menjadi yang tertinggi kedua setelah Srilanka.
Padahal, Diabetes sebenarnya dapat dikontrol agar tak sampai terjadi komplikasi. Bahkan, bisa dicegah.
Gaya hidup sangat lah menentukan.
![]() |
Edukasi diabetes oleh Kementerian Kesehatan bersama Sun Life Financial |
Prof. Sidartawan Soegondo, MD, ahli endokrinologi Indonesia, menyampaikan, baik di perkotaan maupun pedesaan sama peluangnya. Banyak yang menderita diabetes akibat tak terkontrolnya gaya hidup ini. Banyak mengkonsumsi makanan atau minuman manis, rendah serat, kurang sayur dan buah, dan kurang aktifitas fisik.
Sekarang ini, banyak penduduk desa yang mulai terkontaminasi gaya hidup yang gemar makanan instan, suka minuman kemasan yang manis-manis, dsb. Penduduk kota? Apalagi. Mudahnya mengakses makanan via aplikasi ponsel atau telpon membuat orang malas bergerak dan memilih mendapatkan makanan dengan mudah. Aktifitas fisik kurang, makanan masuk terus.
Kementerian Kesehatan gencar sekali melakukan kampanye untuk mencegah diabetes. Harapannya agar masyarakat semakin sadar akan potensi si silent killer ini dalam mengancam jiwa. Sunlife sebagai salah satu perusahaan asuransi yang peduli dengan kesehatan, ikut mendukung upaya kementerian kesehatan, salah satunya dengan mengadakan edukasi tentang diabetes. "Cegah, Obati, dan Lawan Diabetes".
Seperti apa sih ciri-ciri penderita diabetes?
1. Buang air kecil lebih sering dari biasanya
2. Mudah lapar dan makan lebih bayak dari biasanya
3. Terjadi penurunan berat badan walau nafsu makan tetap normal
4. Mudah haus dan cenderung minum lebih banyak untuk mengganti air yang banyak keluar melalui urine
5. Kadar gula darah yang tinggi (ini hanya bisa dideteksi melalui tes darah di laboratorium)
6. Penderita juga bisa jadi mudah merasa lelah tanpa alasan jelas
7. Bisa jadi mengalami pandangan yang kabur dan mengabut
8. Mengalami mati rasa atau kesemutan di kaki atau tangan
9. Pada pria bisa terjadi penurunan fungsi seksual
10. Pada wanita bisa jadi merasa gatal -gatal pada area genital
![]() |
Komplikasi Diabetes |
Jika diabetes bisa terdeteksi sedini mungkin dan penderitanya melakukan pengobatan teratur disertai perbaikan pola hidup, maka komplikasi akibat diabetes dapat dicegah. Komplikasi inilah yang sebenarnya menjadi penyebab kematian. Diabetes menjadi salah satu penyebab terjadinya komplikasi gagal ginjal, serangan jantung, kebutaan, amputasi kaki, dsb.
Cegah Diabetes
So guys, coba yuk makan lebih sehat. Misalnya seperti yang dicontohkan prof Sidartawan ini.
![]() |
Plate model yang disarankan untuk hidup lebih sehat |
Karbohidrat hendaklah tak lebih dari 1/4 piring. 1/4 lagi protein, dan sisanya sayur! Wow, porsi sayur musti 1/2 porsi sendiri. Selebihnya, lengkapi dengan buah dan susu atau yoghurt. Karbohidrat yang bagus pun hendak lah karbohidrat kompleks, macam sereal atau beras merah, bukan bubur apalagi mie instan ;).
Nah, yang tak kalah penting nih, perbanyak aktifitas fisik!
Sstt, olahraga dapat menghilangkan lemak dan menghasilkan otot. Olahraga dan kegiatan fisik dapat meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid, serta membantu mencegah serangan jantung.
Soo, walau suka makan, asal tetap memperhatikan pola makan sehat dan melakukan aktifitas fisik, aman sih. Asalkan tetap waspada terhadap bahaya yang mengintai ya guys! Semangat!
Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Share this Article