Jakarta Aquarium, Sarana Edukasi Biota Laut. Hari gini, semua hal bisa diwujudkan, mulai dari atraksi barongsai di mall, hingga aquarium raksasa di pusat perbelanjaan.
Wisata edutainment semakin menjamur. Pengelola wisata tampaknya sadar. Membuat wisata hiburan saja tanpa muatan edukasi, rasanya kurang bermakna. Sebaliknya, membuat sarana edukasi tapi tidak disampaikan dengan cara yang menyenangkan pun akan menyebabkan kejenuhan dan materinya menjadi lebih sulit diterima. Belajar dengan cara yang asyik dan menyenangkan akan lebih mudah diterima.
Hal ini lah yang mendorong Jakarta Aquarium didukung Taman Safari Indonesia (TSI) akan membuat Aquarium raksasa di dalam mall. Jakarta Aquarium. Mall yang dipilih untuk wisata ini adalah Neo SOHO yang ada di kawasan Grogol, di samping mall Central Park.
Saat ini proses pengerjaan sarana wisata ini sedang dalam tahap penyelesaian. Terlihat dari wallpaper besar memanjang yang terpampang di lantai dasar mall Neo SOHO. Entahlah, berapa harga wallpaper sebesar itu, hahaha. Lokasinya persis bersebelahan dengan Pingoo resto.
Pingoo Resto?
Wah, itu resto yang akhir-akhir ini sempat jadi sorotan karena menghadirkan Pinguin di dalam ruang kaca khusus yang ada di dalam resto.
Ada beberapa kelompok masyarakat yang menganggap Pinguin tersebut dieksploitasi dengan menempatkan mereka di luar habitat aslinya, kutub.
Padahal, Pinguin yang ada di Pingoo resto ini bukan lah Pinguin Kutub. Mereka adalah jenis Humbold, pinguin subtropis yang biasa ditemukan di Chile dan Peru. Pinguin-pinguin ini juga bisa ditemukan di Taman Safari Indonesia, salah satu lembaga konservasi yang berhasil menangkarkannya.
Rombongan Pinguin Humbold asal TSI ini merupakan generasi ketiga yang berhasil ditangkarkan. Mereka diboyong oleh Jakarta Aquarium secara bersama-sama, karena mereka adalah makhluk koloni. Biasa berkumpul.
Suhu yang biasa diterima Pinguin ini pun suhu normal saja, 18-24 derajat celsius. Setara dengan suhu ruangan berAC kan?
Saat saya dan beberapa teman blogger ke Pingoo resto ini, kami diberikan kesempatan untuk memberikan makan Pinguin-pinguin Humbold tersebut.
Menurut pak Dave, communication Executive Jakarta Aquarium, Pinguin ini boleh diberikan makanan oleh orang luar dengan batasan khusus. Makanan dibatasi, perlakuan untuk masuk pun harus steril. Harus cuci tangan dengan sabun dan alas kaki harus dicelupkan ke dalam cairan steril.
Saat saya dan mba Hermini mendapat kesempata untuk masuk dan memberi makan, rombongan Pinguin ini langsung bergerombol dan menyerbu kami. Saya sempat agak deg-degan dan khawatir membuat mereka stress. Tapi justru Pinguin-pingun ini yang bersemangat mendekati kami da memita jatah makanannya. Kami berdua diberikan sekotak ikan teri basah yang sudah ditakar, kalau tak salah sekitar 6-8pcs ikan.
Menurut salah satu petugas TSI yang berpengalaman mengurus pinguin-pinguin ini, keberanian para pinguin mendekati dan merubung kami merupakan pertanda bahwa mereka tidak stres dan tidak takut terhadap orang asing. Kondisi di dalam aquarium sudah disesuaikan dengan semirip mungkin dengan habitat aslinya.
Oh ya, Pingoo Resto merupakan salah satu bagian dari Jakarta Aquarium. Sementara Jakarta Aquarium masih dalam tahap penyelesaian, Pingoo Resto ini yang lebih dulu dibuka dan diresmikan. Bagi masyarakat yang ingin mengamati dan belajar tentang Pinguin sambil beristirahat dan bersantap, sarana ini sudah bisa dinikmati. Sebagai sarana konservasi, Jakarta Aquarium memang diwajibkan untuk menyediakan sarana istirahat dan bersantap.
Semua petugas yang mengurus pinguin-pinguin lucu ini berasal dari TSI. Mulai dari yang memberi makan, membersihkan kandang, dsb, diboyong dari TSI. TSI memang memberikan dukungan penuh agar Jakarta Aquarium mampu membuat dan menyediakan sarana edukasi biota laut yang lebih dekat dan lebih mudah dijangkau, di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya.
Ssstt, tak lama lagi Jakarta Aquarium akan hadir dan siapapun bisa datang ke sana. Memang sih ada biaya yang harus dikeluarkan. Tapi sebandinglah dengan biaya perawatan mereka kan?
Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Wisata edutainment semakin menjamur. Pengelola wisata tampaknya sadar. Membuat wisata hiburan saja tanpa muatan edukasi, rasanya kurang bermakna. Sebaliknya, membuat sarana edukasi tapi tidak disampaikan dengan cara yang menyenangkan pun akan menyebabkan kejenuhan dan materinya menjadi lebih sulit diterima. Belajar dengan cara yang asyik dan menyenangkan akan lebih mudah diterima.
 |
| Jakarta Aquarium yang sedang tahap penyelesaian dan akan segera diresmikan (foto by Febriyanti Rachma) |
Hal ini lah yang mendorong Jakarta Aquarium didukung Taman Safari Indonesia (TSI) akan membuat Aquarium raksasa di dalam mall. Jakarta Aquarium. Mall yang dipilih untuk wisata ini adalah Neo SOHO yang ada di kawasan Grogol, di samping mall Central Park.
Saat ini proses pengerjaan sarana wisata ini sedang dalam tahap penyelesaian. Terlihat dari wallpaper besar memanjang yang terpampang di lantai dasar mall Neo SOHO. Entahlah, berapa harga wallpaper sebesar itu, hahaha. Lokasinya persis bersebelahan dengan Pingoo resto.
Pingoo Resto?
Wah, itu resto yang akhir-akhir ini sempat jadi sorotan karena menghadirkan Pinguin di dalam ruang kaca khusus yang ada di dalam resto.
Ada beberapa kelompok masyarakat yang menganggap Pinguin tersebut dieksploitasi dengan menempatkan mereka di luar habitat aslinya, kutub.
Padahal, Pinguin yang ada di Pingoo resto ini bukan lah Pinguin Kutub. Mereka adalah jenis Humbold, pinguin subtropis yang biasa ditemukan di Chile dan Peru. Pinguin-pinguin ini juga bisa ditemukan di Taman Safari Indonesia, salah satu lembaga konservasi yang berhasil menangkarkannya.
 |
| Para Pinguin berenang dengan riang gembira |
Rombongan Pinguin Humbold asal TSI ini merupakan generasi ketiga yang berhasil ditangkarkan. Mereka diboyong oleh Jakarta Aquarium secara bersama-sama, karena mereka adalah makhluk koloni. Biasa berkumpul.
Suhu yang biasa diterima Pinguin ini pun suhu normal saja, 18-24 derajat celsius. Setara dengan suhu ruangan berAC kan?
Saat saya dan beberapa teman blogger ke Pingoo resto ini, kami diberikan kesempatan untuk memberikan makan Pinguin-pinguin Humbold tersebut.
Menurut pak Dave, communication Executive Jakarta Aquarium, Pinguin ini boleh diberikan makanan oleh orang luar dengan batasan khusus. Makanan dibatasi, perlakuan untuk masuk pun harus steril. Harus cuci tangan dengan sabun dan alas kaki harus dicelupkan ke dalam cairan steril.
 |
| Para Pinguin heboh antri makanan |
Menurut salah satu petugas TSI yang berpengalaman mengurus pinguin-pinguin ini, keberanian para pinguin mendekati dan merubung kami merupakan pertanda bahwa mereka tidak stres dan tidak takut terhadap orang asing. Kondisi di dalam aquarium sudah disesuaikan dengan semirip mungkin dengan habitat aslinya.
Semua petugas yang mengurus pinguin-pinguin lucu ini berasal dari TSI. Mulai dari yang memberi makan, membersihkan kandang, dsb, diboyong dari TSI. TSI memang memberikan dukungan penuh agar Jakarta Aquarium mampu membuat dan menyediakan sarana edukasi biota laut yang lebih dekat dan lebih mudah dijangkau, di Jakarta khususnya, dan Indonesia umumnya.
Ssstt, tak lama lagi Jakarta Aquarium akan hadir dan siapapun bisa datang ke sana. Memang sih ada biaya yang harus dikeluarkan. Tapi sebandinglah dengan biaya perawatan mereka kan?
 |
| Foto bersama teman-teman BloggerCrony di depan Jakarta Aquarium yang sedang tahap penyelesaian |
Share this Article