 |
| Ilustrasi Kuliah di Inggris (Dok: darrenforde.net) |
Kuliah di Inggris berarti kuliah di kawasan dengan budaya yang berbeda 180 derajat dengan Indonesia. Pada awalnya, Anda akan merasa takjub dengan perbedaan tersebut, menciptakan keingintahuan bertambah. Apalagi Anda mendapatkan jalan masuk ke perguruan-perguruan tinggi terbaik di dunia. Namun pelan-pelan, rasa pusing mengikuti pelajaran dan rindu dengan kampung halaman akan menciptakan Anda nelangsa.
Culture Shock
Inilah yang memberatkan siapa saja yang tinggal di luar negeri, terutama di negara-negara Eropa dan Inggris. Culture shock yang biasanya dihadapi adalah:
● Rasa terisolasi yang sangat, menciptakan Anda cepat letih dan lebih menentukan tidur di kamar.
● Rindu dengan keluarga dan sahabat di rumah. Rasanya cuma ingin menghubungi mereka.
● Ketidakmampuan mengikuti studi, karena sistem yang sangat berbeda dan menuntut Anda untuk aktif. Selain itu membaca buku dan jurnal dalam Bahasa Inggris terang lebih sulit daripada Bahasa Indonesia.
● Orang-orang di sekitar terasa sangat tidak bersahabat, menciptakan Anda sering murka dan kecewa bahkan alasannya ialah hal-hal kecil
● Hanya ingin bergaul dengan mahasiswa dan pelajar dari negara sendiri, dan tidak mau berbaur.
● Pembicaraan orang-orang di sekitar terasa menyerupai dengungan lebah yang cepat dan tidak bisa dimengerti, menciptakan rasa percaya diri rendah dan semakin terisolasi.
● Sering merasa ragu ihwal keputusan untuk mencar ilmu ke luar negeri.
Orang-orang Inggris populer dengan sifatnya yang menjunjung sifat stiff upper lip, perilaku di mana mereka akan berusaha sebisa mungkin untuk mengatasi segala persoalan atau tantangan, tanpa menawarkan emosi yang berlebihan. Sebagai akibatnya, mereka terlihat kaku dan cenderung tidak bersahabat. Apalagi budaya di sana cenderung untuk menciptakan orang melaksanakan segalanya sendiri. Bagi Anda yang sedang berada dalam tahap penyesuaian diri, maka perilaku menyerupai ini akan menciptakan Anda merasa sangat tidak nyaman, karena menciptakan Anda semakin merasa kesepian.
Mulai beradaptasi
Di titik inilah, jikalau Anda berhasil mengatasi culture shock tersebut, dan mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, baik dari segi budaya maupun akademis, maka Anda akan lancar dalam menjalani kehidupan Anda beberapa tahun ke depan di negara ini. Sebaliknya, jikalau Anda tidak bisa beradaptasi, Anda akan sangat membencinya, dan bisa jadi menentukan angkat kaki dari sana. Karena itu, sangat penting bagi Anda untuk bisa menciptakan diri Anda menyesuaikan dengan pace di Inggris.
Untuk bisa menyesuaikan diri dengan baik, Anda bisa memulainya dengan:
✓ Menerima kenyataan
Anda kini ada di negara asing, bukan di rumah sendiri. Anda juga ialah orang yang tidak sama lagi, dan Anda mau tidak mau harus tetap maju ke depan.
✓ Cari teman
Mencari komunitas orang Indonesia yang sama-sama mengerti perasaan Anda sangatlah disarankan. Namun jangan hanya tergantung pada mereka saja. Banyak mahasiswa aneh lain yang juga memiliki perasaan sama. Bergaullah dengan mereka.
✓ Masuk organisasi
Jika Anda memang ingin melebarkan sayap dengan mencar ilmu budaya yang lain, maka jadilah relawan di organisasi, baik di kampus maupun di kota kawasan Anda tinggal. Anda akan mendapatkan banyak pelajaran berharga.
Hal yang niscaya adalah, diri Anda sendiri kunci untuk bisa berhasil. Modal nekat, perilaku yang toleran, terbuka, dan mau mendapatkan orang lain apa adanya akan menciptakan tekanan culture shock menjadi lebih ringan. Anda tidak sendiri, teman-teman di sekitar Anda juga mengalaminya. Karena itu, mulailah berkomunikasi dengan mereka, dan membangun pertemanan yang baru. Jangan lupa juga mengurus surat-surat resmi menyerupai visa sebelum sekolah di Inggris, sehingga beban kekhawatiran tidak bertambah.
Share this Article