Baiklah, jika dulu rumah makan/kafe hanya sekedar tempat nyaman dan sanggup sementara dijadikan tempat peristirahatan, kini ceritanya sudah beda lagi. Kalau dulu di tempat saya, rumah makan masih sanggup banyak ditemui, beda juga dengan kafe yang waktu itu cuma ada 1, namanya kafe kendil wesi yang kini ini sudah jarang buka atau mungkin malah sudah tutup, padahal kafe itu merupakan tempat yang paling hits pada masanya. Lalu kenapa tutup? Salah satu faktornya mungkin alasannya banyaknya bermunculan kafe gres yang nggak hanya memperlihatkan tempat nyaman untuk peristirahatan namun juga indah dipandang. Dan menyerupai yang kita ketahui, kini ini tempat yang mempunyai desain interior "unik dan menarik" selalu menjadi favorit warganet tersendiri, hal ini mungkin alasannya jiwa narsisme mereka yang nggak mau ketinggalan untuk menyebarkan apa-apa yang sedang mereka lakukan melalui media sosial, tentunya dengan pemberian tempat yang presentable nan instagramable, maka tepat lah tujuan mereka untuk memperlihatkan pada dunia kenarsisan yang mereka miliki. Selain itu, jujur desain yang dimiliki kafe jaman now memang sangat sanggup menciptakan kita untuk lebih betah berlama-lama menikmati setiap detik dikala kita berada di sana, alasannya itu berlaku juga bagi saya. Setuju?
Oke, kali ini saya akan menuliskan review 5 kafe yang kini lagi hits di tempat saya, yaitu di Paciran - Lamongan.
Borjuis.
Wah.. Kalau bahas soal borjuis bawaannya saya lapar mau makan ayam geprek-nya, Banana Rissole, Choco Toast Float, dan sesederhana Fried Fries pun rasanya kayak beda banget dengan kentang-kentang di kafe lain, apalagi jika ditambah sama Ice Vanilla Late atau minuman kopi-kopian lainnya. Rasanya saya benar-benar berada pada momen paling tepat dikala itu juga. Pertama kali saya berkunjung ke sini, kuliner dan minuman yang ada dalam buku hidangan borjuis sudah berhasil mencuri tempat tersendiri di hati saya, pengecap saya itu pemilih, tapi pas menikmati jajanan di sana untuk pertama kalinya, pengecap saya pribadi sepakat aja. Selain itu meski tempatnya nggak begitu luas, tata letak meja-kursinya masih sanggup menciptakan kita duduk berlama-lama dengan nyaman, dulu waktu pertama ke sana agak dibikin jengkel sama bunyi bising kendaraan, tapi kini sudah terbiasa, apalagi ada alunan musik yang seringkali diputar, jadi bunyi bising kendaraan agak mereda. Selain pengecap saya yang pemilih, suami pun selalu kritis banget jika soal makanan, tiap diajak kulineran gitu saya agak susah, takut nanti makanannya nggak sesuai sama selera suami, tapi waktu saya ajak ke borjuis ini beliau ikutan jatuh hati juga. Duh, sehati banget ya suami-istri ini XD.
Sampai pada balasannya borjuis ini jadi langganan tetap, bahkan untuk makan siang pas jam kantor, yang untungnya kafe tersebut menyediakan layanan delivery order. Kan makin bikin hati bahagia :').. Intinya untuk makanan, minuman, dan tempat yang dimiliki borjuis sangat saya rekomendasikan jika ada teman-teman yang lagi main ke Paciran-Lamongan.
Warung Makan Golden.
Dulu pas saya ikut gabung jadi local guide Ekspedisi Warisan Kuliner untuk Daerah Lamongan berama mas Arie Parikesit dan tim, Golden merupakan Warung Makan yang pertama kali saya rekomendasikan. Mengingat waktu itu sasarannya memang untuk kuliner khas tempat dan saya tinggalnya di wilayah Pesisir Lamongan, balasannya saya mengajak tim Ekspedisi Warisan Kuliner untuk icip-icip kuliner laut di Golden yang memang menunya hampir semua olahan laut. Waktu itu saya pesankan Garang Asem Ndas Manyung, Kare Rajungan, sama hidangan kecilnya ada sate udang dan oseng cumi manis. Untuk saya sendiri, biasanya jika makan di Golden itu suka banget sama lauk oseng cumi anggun plus sayur asem dan nggak ketinggalan sambal tomatnya. Rasanya? Duh, jangan ditanya! Hampir sama dengan kuliner ringan yang saya jika mau makan selalu pilih-pilih, untuk seafood pun nggak terkecuali. Kaprikornus nggak semua ikan laut saya suka, hanya beberapa dan itu tergantung sama cara memasaknya juga. Saya meskipun orang pesisir tapi anti banget sama yang namanya basi ikan, padahal pas masih kecil nan unyu-unyu dulu, kata ibuk saya doyan banget sama ikan. Tapi untuk Golden ini aroma masakan cumi dan ikan gorengnya selalu sedap, jadi saya nggak enggan jika mau makan ke sana. Untuk icip-icip kuliner khas olahan laut Lamongan Pantura, kalian sanggup mampir ke Golden ini, meskipun mengusung tema warung lesehan, tempatnya tetap nyaman banget, terus ada pohon-pohon rindang serta kursi-kursi kayu di sebelah warung juga, biasanya dimanfaatkan sama bapak-bapak buat leyeh-leyeh atau ibu-ibu buat duduk-duduk sambil ngadem di bawahnya.
Sunset Coffee Shop.
Pemandangan pantai utara yang ciamik dan batu-batu tanjung yang tertata dengan apik menjadi daya tarik tersendiri bagi Sunset Coffee Shop ini. Kalau berdasarkan saya, meskipun rasa makanannya standar rasa kafe-kafe pada umumnya, harga kuliner di sini terbilang cukup mahal, mungkin pemandangan lautnya yang sanggup banget menghadirkan suasana hening dan letak kafe yang berada di dalam area Tanjung Kodok Beach Resort merupakan salah satu faktor penyebab mahalnya harga bandrol kuliner yang ditawarkan.
Mungkin trik buat sobat missqueenque jika lagi mau main kesana, nggak usah pesen makan banyak-banyak cukup minuman saja, toh nanti kita sudah sanggup menikmati pemandangan laut yang indah, apalagi pas waktu sore gitu, sanggup sambil nikmati sunset yang aduhai, cocok buat para pasangan halal jika lagi mau candle light dinner gitu, niscaya romantis banget <3.
Kafe Kepo.
Konsep dari Kepo ini hampir sama dengan Borjuis, bedanya tempatnya lebih luas dan beliau mengusung perpaduan nuansa warna pastel dan ala shabby chic gitu, jadi terlihat cerah.
Untuk hidangan di Kepo ini aneka macam pilihannya, beberapa kali ke sana dengan pesanan kudapan berbeda semuanya sesuai selera. Tapi sayang, untuk varian hidangan kopi-kopiannya saya kurang srek, rasanya kurang besar lengan berkuasa aja, kayak kebanyakan air gitu. Selain itu, hidangan minuman lain berdasarkan saya sudah sesuai takaran, rasanya pas. Untuk suasananya sendiri, alasannya kafe ini berada di seberang jalan yang di sisi utaranya merupakan laut biru yang membentang luas, rasanya asik aja meskipun bunyi kendaraan kadang bising banget soalnya letak kepo ini bersahabat dengan wisata maritim lamongan [WBL]
Vienna Coffee + Gallery.
Nah, ada sedikit dongeng soal Vienna, nih. Dulu pas kafe ini gres awal mau grand opening kebetulan kan saya lagi ikut jadwal Liga Blogger Indonesia [LBI] yang biasanya tiap tahun diadakan sama Mas Asmari nih, dan kebetulan tema pekannya review salah satu tempat makan/kafe di tempat kamu. Pikir saya, was pas banget sama grand opening kafe Vienna ini. Akhirnya saya mencari info lebih detail dengan menghubungi owner yang kebetulan sobat dari sobat saya, dan minta izin buat review, tapi sayang banget kita belum berjodoh, ternyata beliau jadwal pembukaannya pas mepet banget sama dateline tema pekan yang ditetapkan sama LBI ini. Galau dong saya.. jika setor tulisannya telat kan saya bakal nggak sanggup poin. Jadinya saya mundur dan mencoba cari rujukan kafe lain dan balasannya ketemulah saya sama si Borjuis ehehehe..
Oke lanjut reviewnya, sesungguhnya saya nggak sering-sering banget berkunjung ke Vienna ini, meskipun tempatnya super luas dan super nyaman, saya kurang cocok dengan makanannya. Berbeda dengan dua kafe; Borjuis & Kepo, yang letaknya mepet jalan raya banget hingga bunyi bising kendaraan kadang mengganggu, Vienna ini, selain dalamnya yang luas, lahan parkirnya juga asik, nggak mepet jalan, jadi jauh dari bunyi bising kendaraan. Ya.. Meskipun nggak cocok sama kuliner di sana, paling engak desain tempatnya cukup mempunyai daya tarik tersendiri buat saya.
Nah, itu beliau 5 kafe yang sanggup dikunjungi jika lagi main-main ke Lamongan Pantura, ada yang favorit, ada yang biasa aja. Dan kebetulan sebentar lagi kan masuk isu terkini liburan tuh, jadi pas banget untuk dijadikan rujukan atau rekomendasi buat yang mau icip-icip kulinernya arek Lamongan.
Dari ke 5 kafe tersebut, semua memang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, dan itupun review murni sesuai versi saya, tentunya beda orang beda pendapat juga ya, kan.
#BPN30dayChallenge2018 day 7, tema; "5 Warung Makan/Restoran Favorit beserta Review-nya".
Salam :)
Share this Article