“Aku sudah bilang berapa kali padamu Dinda, JANGAN PERNAH BERMAIN DENGAN MEREKAL” Bentak Rizki.
Plak!
Dinda menampar Rizki keras. “Semua yang aku lakukan selalu salah dimatamu, bahkan aku bermain dengan merekapun tidak boleh. kamu seakan mengurungku untuk diam dan tidak memiliki teman satupun. Sedangkan kamu berteman dengan siapapun.”
“Beraninya kamu menamparku?! Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, sayang padamu dan tidak ingin terjadi apapun padamu."
“Kamu terlalu overprotective padaku, Rizki. Padahal kamu tau, aku tidak akan melebihi batasku." Ucap Dinda menangis.
Rizki melihat Dinda menangis merasa kasian, ia memeluk dinda erat. “Maafkan aku yang sudah berlebihan padamu, kamu benar aku salah. Seharusnya aku tidak terlalu overprotective padamu.”
Share this Article