Xiaomi dikabarkan bekerja keras dengan TSMC pada chipset Surge S2-nya
Sedikit lebih dari setahun yang lalu, Xiaomi secara resmi memamerkan chipset Surge S1 buatannya yang dikembangkan sendiri. Pada ketika itu, itu tiba sebagai langkah yang agak berani di suatu wilayah, biasanya hanya dilalui oleh pemain-pemain besar, menyerupai Samsung dan Huawei. Sayangnya, seluruh perjuangan mati dengan cepat. Namun, sepertinya Xiaomi belum mengalah pada gagasan itu. Dengan popularitasnya yang meningkat, perluasan pasar dan, akibatnya, peningkatan volume rantai pesanan dan pasokan, sepertinya OEM Cina kini cukup percaya diri untuk mengambil tikaman lain di SoC kustom.
Menurut sumber industri, Xiaomi telah melempar pesanan yang semakin besar di banyak produsen dan pemain Taiwan dalam rantai pasokan TI, termasuk Foxconn Electronics, Inventec, Largan Precision, dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Sebuah kontrak diam-diam yang diduga dengan yang terakhir, rincian chipset Surge S2, yang dikabarkan sekitar program MWC tahun ini, tetapi belum melihat cahaya hari.
Sesuai scoop, itu akan didasarkan pada proses 16nm TSMC dan memakai desain octa-core - empat unit Cortex-A73, berjalan pada 2.2GHz dan empat Cortex-A53, clock 1.8GHz. Prosesor harus disertai dengan Mali G71MP8 dan kompatibilitas dengan penyimpanan UFS 2.1 dan memori LPDDR4. Anehnya, sumber mengklaim tidak ada pinjaman CDMA di lembar spesifikasi Surge S2. Meskipun, itu mungkin belum selesai.
Semua hal dipertimbangkan, ini terang bukan proposisi chipset unggulan, tetapi dengan peringkat kinerja yang disarankan di suatu daerah di ballpark Kirin 960, S2 Surge sanggup terbukti menjadi platform yang sangat gampang dipasarkan. Itu semua sepertinya turun ke seberapa jauh Xiaomi sanggup terus meningkatkan harga untuk rasio kinerja. Yang niscaya terkait dengan skala dan kualitas korelasi produsen dan pemasoknya.
Dan segala sesuatunya tampak terang menengadah. Seperti sumber industri lainnya, presiden Xiaomi, Lin Bin baru-baru ini menyerukan Largan Precision untuk mengamankan lebih banyak kapasitas produksi untuk modul multi-lensa untuk dipakai dalam perangkat high-endnya, sepanjang paruh kedua tahun 2018. Hubungan Xiaomi dengan Foxconn juga memperkuat secara keseluruhan. Keduanya baru-baru ini mendirikan pabrik laminasi PCB di India. Xiaomi mungkin juga mempertimbangkan duduk perkara IPO untuk mengumpulkan dana untuk perluasan dan penelitian serta pengembangan investasi yang lebih cepat.
Share this Article