Manchester United: Klub Lagenda Segudang Prestasi, Melahirkan Banyak Pemain Bintang

Kamis, 08 Juni 2017 : Juni 08, 2017

0 comments


 mata masih ngantuk dan melihat hasil Liga Champion Eropa Manchester United lolos Manchester United: Klub Lagenda Segudang Prestasi, Melahirkan Banyak Pemain Bintang

Hem, mata masih ngantuk dan melihat hasil Liga Champion Eropa Manchester United lolos, oh sialan. Janji tetaplah janji, aku akan melaksanakan itu. Meskipun harus molor beberapa jam karena ketiduran. Oke kawanku, aku akan menyanjung Manchaster United setinggi langit. Dimulai setelah pragraf ini, oke?

Kalau boleh jujur, aku adalah pengagum berat Manchester United sejak pertama kali bermain PES 2009. Sejak saat itu aku mentasbihkan diri sebagai fans MU. Namun karena minim prestasi akhirnya aku pindah dukungan, okelah sampai sini mungkin kamu akan menganggapku fans karbitan, oke aku memang seperti itu.

Momen yang paling ku ingat dari kehebatan MU adalah pada Tahun 2008, dimana mereka berhasil keluar sebagai jawara Liga Champion setelah mengalahkan Chelsea di final melalui adu penalti. Haru, mungkin aku akan menangis jika mengingatnya. Namun, kegagalan final tahun 2011 juga membuatku kecewa berat dengan MU, apalagi mereka saat itu lagi dalam peforma terbaiknya. Tapi begitulah, Barcelona lebih tangguh dengan Lionel Messinya.

Saat ini, aku pendukung tim seberang, Liverpool. Masalah prestasi, MU lebih unggul untuk jawara Liga Inggris dengan torehan 20 trofi dibandingkan 19 trofi milik Liverpool. Itupun Liverpool diraih sudah hampir 2 dekade terakhir. Jadi, jika kita ingin tahu siapa raja Liga Inggris beberapa dekade terakhir adalah MU.

Tahun 2013 adalah kali terakhir MU juara Liga Inggris, waktu itu masih di nahkodai oleh sang maestro, raja old traffod. Alex Ferguson. Saat itu aku masih SMP, pengidola MU secara sembunyi-sembunyi. Ya, begitualah aku memang tidak berani berterus terang dengan pilihan klub yang aku dukung. Waktu itu aku mendukung arsenal untuk menjadi juara, tapi ya begitulah hasilnya. Arsenal tetaplah menjadi tim pelengkap 4 besar saja.

Saat memutuskan untuk mendukung Liverpool secara terang-terangan aku bangga. Bagaimana tidak, 2 tahun terakhir prestasi Liverpool sedang naik-naiknya. Dimana mereka selalu berada di 4 besar, bahkan tak keluar dari 3 besar. Tak terkecuali dengan mucim ini, meskipun pada akhirnya baru-baru ini mereka tertikung Manchaster City, hem nyesek banget bro. Jangan sampai istilah “next years” berulang.

MU memiliki basis fans yang sangat besar, baik di Indonesia atau negara lain. Sayangnya, tak sekalipun Manchester United meluangka waktu untuk menjajal kekuatan Indonesia di tour mereka. Ya, aku sangat kecewa, tapi apa daya itu pilihan mereka. Aku membuat artikel ini juga karena ada dorongan dari fans MU, dimana aku telah membuat janji jika MU menang dan lolos 8 besar Liga Champion. On noo, ternyata MU memang hebat, mampu comeback di kandang lawan. Kau membuatku kagum loh.

Ada yang kenal David Beckam? Atau Cristiano Ronaldo?

Sebelum terkenal, awal karir dan mulai menanjak adalah saat berseragam MU. Bahkan, David Beckam adalah produk akademi MU. Lalu, dengan tangan dingin Sir Alex dan kepintarannya memilih pemain, Cristiano Ronaldo muda dicomot dari Sporting Lisbon dan menjadi pemain muda di skuat MU periode 2005-2007, saat itulah kebintangan Ronaldo mulai terlihat.

Bahkan sampai saat ini MU masih saja melahirkan banyak bintang dari pemain ya kalau dibilang “masih terlalu cupu”. Ambil contoh kiper mereka, Devid de Gea pertama kali datang ke Manchester pada tahun 2012 di bawah asuhan Sir Alex, setahun berselang MU juara liga Inggirs dengan De Gea sebagai kiper termuda saat itu. MU memang hebat.

Kebesaran nama-nama alumni skuat MU menjadi nilai plus sendiri untuk MU yang sekarang. Apalagi beberapa tahun terakhir mereka lesu gelar. Terakhir, mereka meraih gelar juara Eropa strata kedua, atau Liga Eropa. Ya, lumayan mengobati rindu fans MU yang haus akan gelar juara.

Tahun ini, 2019, aku rasa MU setidaknya akan mendapatkan gelar. Kalau berbicara Liga Inggris, aku rasa masih terlalu sulit, meskipun MU memiliki tren yang sangat baik dalam beberapa pekan terkahir dengan catatan tidak pernah terkalahkan. Namun, untuk mengejar Manchester City dan Liverpool masih belum bisa. Tapi masih mungkin jika kedua klub di atas terpleset di akhir-akhir musim.

Tren positif MU bermula saat mereka dinahkodai mantan pemainnya sendiri, si muka bayi, Solkjaer. Awalnya hanya diragukan sebagai pemanis pelatih pengganti, apalagi nama besar yang dia gantikan adalah Jose Mourinho, jelas, ketenaran Mou jauh diatas Solkjaer untuk jajaran pelatih. Inilah yang membuat sebagian orang berspekulasi bahwa Solkjaer hanya akan bertahan selama setengah musim, sama seperti pendahulunya, Gigs. Namun, kenyataannya berbeda, performa baik ditunjukkan setelah MU menggunakan jasa sang mantan.

Aku mengingat kembali bagaimana kegarangan MU periode 2013, dimana mereka berman artraktif dan enak dipandang, khas Liga Inggris penuh dengan goyangan dan serangan. Itulah MU yang sekarang. Berbeda saat bersama Mourinho, dimana permainan bertahan menjadi ciri khas utama. Bahkan nitizen Indonesia yang terkenal garang itu menamai MU sebagai tim juru parkir. Nah loh gimana? Sang raja masak bermain aman sih?

Namun itu setahun yang lalu bro, saat ini berbeda, mereka sudah kembali dengan ciri khas lamanya, menyerang dan haus akan gol. Entah itu karena kemagisa Solkjaer atau karena sudah tidak aku dukung membuat MU semakin hari semakin keren saja.

Jujur saja aku sangat kesal saat melihat MU memenangi beberapa laga krusial seperti tadi malam, mereka berhasil mengalahkan PSG dengan skor 3-1 di kandang PSG. Hebatnya lagi adalah, saat pertemuan pertama di Old Treffod mereka kalah dengan skor 2-0. Itu artinya mereka dapat come back di kandang lawan. Sebenarnya jika MU menang hatiku pasti sangat puas, ya aku memang tidak terlalu suka dengan MU dan Real Madrid sudah angkat koper terlebih dahulu. Hem puas deh, tapi masih kurang puas jika MU masih belum tergelincir.

Tapi dengan hasil seperti itu, membuatku sadar bahwa MU sudah berubah di tangan Solkjaer. Bukan lagi MU yang bermain aman dan jarang mencetak gol, tapi menjadi setan kembali, rajin mencetak gol dan serangan bertubi-tubi ke area pertahanan lawan. Hemm.. joss pokok e.

Sebenarnya aku membuat janji akan menulis 2000 kata, tapi kenapa gak bisa ya? Sepertinya akan mentok di 1000 kata saja hehe. Seribu kata lainnya akan aku tulis di saat yang lain, tapi jelas masih memuji sang raja sepakbola Inggris, Manchester United.

Hei MU, kau itu tim besar dan aku pernah mengagumimu, tapi plis pertahankan permainanmu saat ini. Enak kok dipandang, tapi broo biarkan dong Liverpool tahun ini juara, masak sih tiap musim selalu dapat gelar “next year”? ayolah kasih kesempatan saudara jauhmu ini. Meskipun kita rival, tapi kan bisa berteman :)


Sumber https://detakpustaka.blogspot.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com