Pada akhir-akhir bulan Januari 2019. Pesawat tempur Israel melaksanakan serangan bertubi-tubi ke Suriah. Dengan sasaran ke pasukan Quds Iran dan anggota korps garda revolusi Islam IRGC Iran.
Sebagian besar rudal Israel berhasil dipatahkan oleh sistem pertahanan. Namun beberapa lolos mengenai banyak sekali sasaran. Termasuk menyasar bandara internasional Damaskus, gudang senjata, sentra intelijen, kamp training Iran dan depot persenjataan.
SERANGAN UDARA ISRAEL
Foto : Serangan udara Israel dari luar jangkauan visual |
Rudal yg dipakai oleh Israel untuk menyerang daerah Suriah terdiri dari 3 macam varian. Yaitu :
Delilah Missile air to surface yg bisa menembak sejauh 300 km.
Drone Loitering Kamikaze Harop dan Harpy yg bisa menembak sejauh 500 - 1.000 km.
Drone Loitering Kamikaze Harop dan Harpy yg bisa menembak sejauh 500 - 1.000 km.
Kemudian Spice Missile yg bisa menembak sejauh 100 km.
Foto : Rudal Spice Gliding Bom buatan Israel |
Ke 3 senjata tersebut sanggup muat dibawa oleh pesawat tempur F-16 Soufa, F-15 Thunder Raam, dan Hercules.
Foto : F-15 dan F-16 Israel |
Temuan Delilah dan Spice berasal dari bangkai rudal yg berhasil di tembak jatuh oleh sistem pertahanan.
Ada pula sisa-sisa hancuran drone kamikaze berantakan di Suriah.
Foto : Senjata IAI Harop buatan Israel |
Youtube : Pantshir milik Suriah dihantam Harop menciptakan rudal kebingungan berkelok-kelok
KEHANCURAN
Serangan Israel telah banyak menghancurkan Suriah. Merubah negara Suriah yg dulunya kaya raya dan makmur menjadi negara miskin. Merubah negara Suriah yg dulunya banyak mempunyai pesawat tempur sekarang menjadi tak berdaya.
Israel telah merontokkan & menghancurkan sebagian besar pesawat tempur Suriah di masa kemudian saat berperang di lembah Beka’a tanggal 9 Juni 1982. Hingga sekarang kekerabatan Israel-Suriah tak pernah gencatan senjata.
Teknologi persenjataan militer Suriah ibarat SA2, SA3, SA17, S200, SA22 TELAR dan banyak sekali macam radar ibarat J27 telah banyak dihancurkan.
Militer Suriah sudah tak sanggup lagi melawan kekuatan Israel. Sebelumnya, negara Suriah dilanda perang bertahun-tahun melawan Kurdi, Pemberontak Suriah yg didukung Turki, dan serangan gerilya ISIS (Islamic State).
Foto : Kehancuran Kota Suriah Setelah Bertahun-tahun perang |
Kini Suriah mengandalkan belas kasihan dari pinjaman sekutunya yaitu Iran, Rusia dan Hizzbullah.
Di masa lalu, para pejabat Israel telah menciptakan perjanjian dengan Rusia di mana Israel berjanji bahwa serangan mereka tak mengancam Suriah dan presiden Assad.
Namun ditujukan untuk menghancurkan pasukan Garda Quds Iran dan Hizzbullah yg bercokol di Suriah dalam membangun infrastruktur militer.
Maria Zakharova dari Pers Kementerian Luar Negeri Rusia menyampaikan :
Pada tanggal 9 Februari 2019. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan :
Berhubung dengan serangan terbaru Israel, kami menyampaikan bahwa serangan-serangan otoriter terhadap wilayah Suriah harus dihentikan," sahutnya.
Perdana menteri Israel. Benyamin Netanyahu menyampaikan :
IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yaitu satu-satunya militer yang memerangi tentara Iran di Suriah, Saya yakin pada kemampuan kita untuk mengalahkan musuh. Serangan militer Israel ke Suriah akan terus berlanjut. Sahutnya.
Selama serangan kami, puluhan rudal surface to air milik Suriah ditembakkan. Sebelumnya kami memperingatkan kepada mereka dengan terang supaya jangan menembak tembakan. Sebagai tanggapan, kami melumpuhkan sasaran baterei pertahanan udara angkatan bersenjata Suriah. Sahut situs IDF ISRAEL.
Menteri Intelijen Israel, Katz menyampaikan :
Ini yaitu konfrontasi terbuka dengan Iran. kita perlu meningkatkannya, kita terus meningkatkannya. Kami tidak akan membiarkan kubangan Iran di Suriah. Siapa pun yang menyerang kita akan membayar mahal. Sahutnya.
Youtube : Rekaman Smartphone Warga Suriah Terhadap Serangan Pesawat Tempur Israel. Rudal-rudal Israel berhasil dipatahkan oleh sistem pertahanan buatan Uni Soviet/Rusia, tetapi beberapa rudal Israel lolos mengenai target
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU
Sumber https://www.afrid-fransisco.id/
Share this Article