Tak terasa sudah seminggu, waktunya aku menulis konten opini. Asik nih, wkwk. Topik yang aku bahas kali ini agak berat, agak menyedihkan dan sangat melow. Yaitu tentang Move On. Ada apa dengan move on? Ya ada rindu dong.
Saat kamu membaca judul di atas, apa yang kamu fikirkan? Apakah kamu mencari jawaban dan merasa move on memang berat? Hemm.. kebetulan artikel ini aku tulis untuk manusia-manusia susah move on seperti kamu. Apa yang aku tulis ini adalah pure pengalaman dan beberapa contoh yang pernah aku baca ya sob. Jadi, kamu mau percaya atau tidak, terserah.
Kenapa Move On Terasa Berat?
Move on adalah momen emosional yang harus dilalui oleh orang yang baru patah hati. Entah karena putus cinta, gagal mendapatkan cinta yang dia puja atau habis diselingkuhi. Kenapa emosional? Karena momen inilah yang menurut kebanyakan orang sangat berat dan bahkan sampai ada istilah dan tagar #GagalMoveOn. Sebenarnya ada beberapa hal kenapa move on terasa berat. Aku juga pernah mengalami, ya memang berat. Sangat berat memang.
Alasan pertama dan yang paling utama kenapa move on terasa berat adalah masalah kebiasaan. Tentu, saat ingin move on kamu harus membiasakan diri dengan kebiasaan yang kontras dengan kebiasaan lamamu dengan si doi. Jika hampir setiap hari kalian chattingan, saat masa move on hampir dipastikan chatting tidak akan terjadi lagi. Bahkan mungkin kamu menghapus nomor doi. Ya kan?
Karena kebiasaan chatting itulah move on terasa berat, apalagi hari-hari awal move on. Haduh, rasanya gak tahan pengin menghubungi doi. Tapi apa daya, saat ingin mencari nomornya, kamu teringat dengan sayatan kisah cinta kalian. Ujung-ujungnya malah kamu nangis, hadehh. Hapus aja deh nomornya.
Sebenarnya poin utama dari sulitnya move on adalah kebiasaan. Sudah tidak ada alasan lain yang lebih kuat dari itu. Kebiasaan sudah menstigma diri kita untuk selalu mengingat doi melalui momen yang diulang-ulang setiap hari.
Lalu. Bagaimana cara mengatasi agar kebiasaan itu bisa dihilangkan? Jawabannya sebenarnya simple banget. Yaitu dengan mencari aktifitas lain yang dapat melupakan kebiasaanmu dengan doi. Misalkan melakukan aktifitas yang sesuai hobby kita. Misalkan mancing, offroud dan masih banyak lagi. Intinya, carilah peralihan bahasan fikiran bawah sadarmu. Jangan biarkan fikiran mengendalikan dirimu. Sebaliknya, kamulah yang pantas untuk mengatur dirimu sendiri.
Ada lagi gak selain karena kebiasaan?
Ada sih, banyak malahan. Tapi, ujung-ujungnya pasti akan bermuara ke kebiasaan. Misalkan masih menutup diri dari orang lain, tidak mau bercerita dengan teman dan masih membaca sisa-sisa chat dengan doi. Hal-hal itu harus kamu hindari demi tugas move on mu berhasil. Jangan sampai move on mu gagal total hanya karena membaca satu kalimat “Selamat Pagi Sayang” dari doi beberapa bulan lalu. Saranku, mending kamu hapus saja sisa-sisa chat dengan doi. Kalau bisa, hapus juga foto kalian berdua. Itu sangat mengganggu kamu saat sedang move on. Percaya deh, aku pernah loh!
Mungkin cukup sampai disini dulu yang sob opini mingguannya, semoga kamu yang sedang mencari jawaban terjawab di artikel ini. Dan untuk kamu manusia-manusia susah move on, ada sebuah kalimat nih buat kamu.. “Cepet move on! Ada doi yang menunggumu di luar sana. Dia lebih baik dari yang sudah-sudah, dia juga bersedia mendengar semua keluh kesahmu tanpa mencela dan itu adalah masa depanmu, sampai bertemu di opini minggu depan sob!”.
Sumber https://detakpustaka.blogspot.com/
Share this Article