Menggenggam si laser dengan jemari tangan ini merupakan hal yang sama sekali nggak terlintas dalam fikiran saya, pasalnya dari awal saya lebih tertarik untuk menggandeng si selfie. Memang, keduanya memiliki penawaran yang sama-sama daebak, tapi.. rasanya terlalu berlebihan mahar yang harus saya keluarkan untuk si laser, toh keduanya mempunyai daya pikat yang nggak jauh berbeda. Rencana yang awalnya bakal manfaatin harinya para online shoppers untuk menggaet si selfie ini pun gagal, sebab pada hasilnya saya menemukannya di ruko sekitar kota, dan lebih mengagetkannya lagi, bukan incaran pertama saya; si selfie, yang ikut serta pulang bersama saya, melainkan saudaranya yang gres lahir beberapa bulan kemarin ini. Si Laser.
Duh, itu kisah apaan sih yang di atas.. mbulet bae. Oke, Makara lebih sederhananya, saya itu berniat buat upgrade hp kucel saya dan beralih ke Asus Zenfone Selfie ZD551KL, eh.. dapetnya malah Zenfone 3 Laser ZC551KL antara seneng banget dan sedikit nggak rela, sih, toh spesifikasi keduanya hampir sama, sama-sama mempunyai internal 32 GB, primary kameranya pun sama 13 Mega Pixel-nya, tapi harganya sudah terpaut -/+ Rp. 500.000,- bayangin, emak-emak yang saat beli cabai kemahalan 1.500 rupiah saja bakal resah 7 hari 7 malam, apalagi itu yang selisih maratus rebu yassalam.. Tapi, meski nggak sesuai rencana, bersyukur tetap nggak boleh dilupakan. Iya, sesudah mupeng lihat ragam smartphone handalnya asus betebaran di mana-mana, hasilnya hp saya upgrade ke salah satu smartphone keluaran asus juga :'), kameranya, internal 32 GB-nya, duh! Dengan kapasitas internal tersebut, rasanya saya sanggup sepuasnya download, simpan berjudul-judul drakor. Selain itu, dengan dukungan sistem operasi Android 6.0 Marshmallow, saya juga sanggup download banyak sekali macam aplikasi kekinian tanpa batas serta tanpa takut notifikasi "free your space" menghantui.
Memang, beberapa spesifikasi yang dimiliki si selfie hampir sama dengan Zenfone 3 laser ini, tapi sebagai gadget keluaran terbaru dengan harga yang lebih tinggi, tentunya ZenFone 3 Laser ZC551KL harus sanggup menyuguhkan kinerja yang lebih unggul dong, ya. Kamera beserta internal boleh mempunyai kapasitas yang sama, tapi RAM tentu satu poin di atasnya, keunggulan lain yang menciptakan saya terkagum ialah saat pertama kali mencoba fitur kamera depan, siapa sangka wajah yang nggak pernah ke-urus ini berubah kolam wajah-wajah glowing gadis korea saat kekuatan kamera depan 8 Mega Pixel milik si laser mulai beraksi *tutup muka*, itu terang pembohongan publik tapi kenapa saya seneng gitu lihat hasilnya, padahal sendirinya nggak suka selfie, loh, nggak tau, deh, pasca hadirnya kamera depan si laser ini XD. Meskipun jikalau dibandingkan sama si selfie yang kapasitas kamera depannya lebih tinggi 5 MP, tapi dari info yang saya peroleh, hasil jepretan si selfie ini meski mega pixel kamera depannya gedhe, hasil fotonya kayak rada-rada kuning gitu, saya belum tahu kebenarannya, sih, lawong punya saja enggak, jadi nggak sanggup coba langsung. Terlepas dari besar-kecil kapasitas kameranya, hasil kamera depan maupun kamera belakang ZenFone 3 Laser ini tetap layak menerima nilai 8.9 dari 10 bintang setara lah sama tagline yang diusung "Built for Photography". Alasan utama saya move on dari hp usang itu sendiri sebab kameranya yang nggak support banget buat dokumentasi gambar bekal ngeblog, hasilnya selalu blur, jadi.. pilihan sempurna saat sang suami memberi restu untuk meminang zenfone 3 laser ini *ketjup manjah kakak sayang*. Untuk foto/gambar hasil dari kamera atau editan pakai Zenfone 3 Laser ini, sanggup dilihat di Instagram @elisafariesta per-tanggal 12 Desember 2016, sanggup stalking saja.. atau disentuh tombol follow nya juga sama sekali nggak masalah, saya lapang dada #selaluadacelah #eaaa
Kalau berdasarkan isu hasil baca user experience di fanspage asus serta rekomendasi sales yang standby di ruko, seri zenfone sebelum ini baterainya sih gampang panas sedangkan dalam Zenfone 3 laser sudah ditambahkan komponen tertentu yang mengakibatkan baterainya stay cool meski digunakan multitask dsb, saya yang excited dari awal pun berusaha buktiin keabsahan bermacam-macam ulasan yang saya peroleh, hasilnya.. sesudah semalaman saya ubek-ubek sosial media, download macem-macem aplikasi pendukung ngeblog, hingga edit-edit foto pakai aplikasi yang biasanya makan banyak space dan gampang bikin panas baterai, sanggup dibilang si laser ini nggak cukup bikin saya menyerah, punggungnya pun nggak hingga bikin telapak tangan saya "terbakar". Multitasking antara download, stalking lambe_turah, hingga edit foto berjalan lancar selancar gerojokan yang jatuh bebas menghempas bebatuan alam di bawahnya #halah. RAM si laser ini kan 4GB tuh, jadi harap maklum jikalau saya kelewat lebay dalam memaparkan kelancaran multitask yang saya lakukan bersama ZenFone 3 Laser ZC551KL ini. Selain RAM yang leluasa tersebut, mungkin pinjaman prosesor CPU 64-bit Qualcomm® Quad-Core Snapdragon™ 430 dan GPU Adreno™ 505 juga mempunyai andil atas kelancaran dan ketidak panasan baterai meski digunakan multitasking secara bertubi-tubi. Ya.. meskipun saya belum begitu paham fungsi dari prosesor CPU dan GPU secara menyeluruh, tapi saya yakin jikalau kedua komponen tersebut saling mendukung dalam melancarkan kinerja si laser. Kalau GPU yang bikin lancar pekerjaan versi saya, sih, Gosok-Pijat-Urut. Waks.
Sebagai smartphone user, saya bukan tipe pengguna yang "terima saja" saat tema, aplikasi, wallpaper, font dan segala bentuk user interface (UI) dalam keadaan standart/bawaan pabrik, jikalau hp yang dulu-dulu mesti melalui rooting saat ingin mengubah tatanan UI, ZenUI 3.0 yang tersemat di ZenFone 3 Laser ini sudah menyediakan fitur tema yang sumpah lucu-lucu banget tanpa harus merusak "tatanan awal". Beberapa font bawaan yang terpasang pun, yummy dipandang mata. Dengan pinjaman layar 5.5 ", HD 1920 x 1080, dan Bluelight Filter for Eye Care bisa dipastikan bikin betah berlama-lama nge-draft di aplikasi blogger mobile. Tingkat kesensitifan touchscreen yang dilapisi Corning Gorilla Glass 3 pun 11/12 dengan mood perempuan PMS, gampang tersentuh tapi nggak gampang tergores #apeu, jadi saya fikir kondusif saja jikalau tetiba Qeis garuk-garuk layarnya pas bosen nonton video seri diva dan minta ganti video kisah-kisah nabi. Kan anti baret layarnya. Ehehe. Cuma kudu tetep hati-hati, sih, pasalnya material casing yang digunakan super licin, pun layarnya, saya saja jikalau pegang hati-hati banget, takut selip, jikalau jatuh pas lagi sayang-sayangnya kan nggak lucu.
Intinya.. selisih harga yang maratus ribu tadi tuh sama sekali bukan jadi masalah, toh kinerja yang diberikan memang sebanding dengan harga yang di bandrol. Dan apa itu "sedikit nggak rela" sesudah tetapkan beli Asus ZenFone 3 Laser ZC551KL? Sudah lupa, tuh! XD
Sincerely,
Intinya.. selisih harga yang maratus ribu tadi tuh sama sekali bukan jadi masalah, toh kinerja yang diberikan memang sebanding dengan harga yang di bandrol. Dan apa itu "sedikit nggak rela" sesudah tetapkan beli Asus ZenFone 3 Laser ZC551KL? Sudah lupa, tuh! XD
Sincerely,
Share this Article