Puisi Cinta - Kahlil Gibran Dalam Cinta

Rabu, 12 November 2014 : November 12, 2014

0 comments

Ketika cinta memberi aba-aba kepadamu, ikuti dia,
Padahal caranya keras dan curam.
Dan ketika sayapnya merengkuhmu mengalah padanya,
Meskipun pedang yang tersembunyi di antara pinionnya mungkin melukai mu.
Dan ketika beliau berbicara kepada kau percaya padanya,
Meskipun bunyi ucapan nya sanggup menghancurkan mimpimu
alasannya yakni angin utara meletakkan sampah di kebun.


Karena bahkan ibarat mahkota cinta sejati, akan memelukmu.
Bahkan ketika ia naik ke ketinggian rasa dan membelai cabang-cabang mu yang paling lembut bergetar di bawah matahari,
Jadi, beliau akan turun ke akar menyentuh hati dan mengguncang jiwa dalam kemelekatan nya ke bumi.


Photo: Kahlil Gibran - wikipedia


Seperti berkas gandum, beliau membundelmu sendiri.
Dia mengirikmu untuk membuatmu telanjang.
Dia menyaringmu untuk membebaskan kau dari kulit mu.
Dia menggilingmu menjadi putih.
Dia meremas mu hingga lentur;
Dan kemudian beliau menugaskan kau ke api suci, semoga kau sanggup roti sakral untuk pesta sakral Allah.


Semua hal ini akan mencintaimu bahwa kau mungkin mengetahui diam-diam hati, dan dalam pengetahuan itu menjadi bab dari kehidupan hati.


Tetapi kalau dalam ketakutan, kau akan mencari hanya cinta damai, cinta kesenangan, cinta sejati, cinta romantis

See Other Article

Maka itu lebih baik bagimu bahwa kau menutupi ketelanjangan dan lulus dari kawasan pengirikan cinta,
Ke dunia tanpa animo di mana kau akan tertawa, tetapi tidak semua tawamu, dan menangis, tetapi tidak semua air matamu.
Cinta tidak menghasilkan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tidak membawa apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tidak mempunyai atau tidak akan dimiliki;
Karena cinta itu cukup untuk cinta.


Ketika kau menyayangi kau seharusnya tidak mengatakan, "Tuhan ada di dalam hati saya," tetapi, "Saya ada di dalam hati Tuhan."
Dan berpikir tidak kau sanggup mengarahkan jalannya cinta, untuk cinta, kalau itu menemukanmu dalam kelayak, mengarahkan saja kamu.




Cinta tidak mempunyai harapan lain selain memenuhi dirinya sendiri.
Tetapi kalau kau menyayangi dan harus mempunyai keinginan, biarkan ini menjadi keinginanmu:
Mencair dan menjadi ibarat anak sungai yang menyanyikan melodinya ke malam.
Untuk mengetahui rasa sakit alasannya yakni terlalu banyak kelembutan.
Terluka oleh pemahamanmu sendiri perihal cinta;
Dan berdarah dengan rela dan gembira.
Untuk berdiri di waktu fajar dengan hati yang bersayap dan bersyukur untuk hari lain yang penuh kasih;
Beristirahat di tengah hari dan merenungkan ekstasi cinta;
Untuk kembali ke rumah di eventide dengan rasa syukur;
Dan kemudian tidur dengan doa untuk kekasih di hatimu dan nyanyian kebanggaan di bibirmu.


Baca Juga:

Sumber https://sertapuisi.blogspot.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com