Masak Ayam Semur Sendiri Yuuk #JadiLebihBaik
Bulan puasa gini biasanya emak-emak suka bingung mau masak apa yang praktis, cepet, mudah, dan disukai semua anggota keluarga. Saya pun begitu. Memasuki minggu kedua biasanya sudah kehabisan ide deh. Mau masak apa yaaa?
Terbatasnya waktu sahur di pagi hari ditambah kondisi mata yang masih mengantuk, bikin menu sahur kadang jadi seadanya. Iya apa iya?
Tapi ajaibnya, walau di bulan puasa, saya kog jadi lebih rajin memasak ketimbang hari biasa? Saya merasa #JadiLebihBaik masak di rumah buat menu berbuka dan sahur. Jadi lebih rajin membuat bukaan. Sesuatu yang kalau dipikir-pikir ga saya lakukan di luar bulan Ramadan. Entah karena mau irit, atau ingin mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga? Order makanan via kurir yang mustinya juga bisa dilakukan di bulan puasa, tetap aja ga dilakukan. Masih enak masak sendiri, walau mungkin agak menyita waktu.
Oh ya, kebiasaan saya selama memasak di bulan Ramadan adalah, masuk dapur di sore hari setelah sholat Ashar. Mulai dari preparing makanan berat untuk makan malam, sampai camilan untuk makanan pembuka. Biasanya, saya akan menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk itu semua. Lama yaa? Yaa, kerjainnya nyantai soalnya, sambil ngabuburit, hahaha. Disambi mencuci piring, menyiapkan minuman manis untuk berbuka, kopi, dsb.
Nah, buat teman-teman nih, saya mau berbagi satu resep masakan yang menurut saya cukup praktis untuk dibuat, walaupun waktu memasak terbatas. So, kalau mendadak baru disiapkan saat sahur, ga terlalu menyita waktu. Simak ya resep berikut. Jika resep saya ini berbeda dengan resep yang biasa teman-teman ketahui, harap maklum, ini adalah resep versi yang biasa saya gunakan jika memasak ayam semur atau semur ayam. Prinsip memasak dan bumbu ayam semur ini sih hampir sama dengan semur-semur lain, semur daging, tahu, dsb. Tinggal bahan baku utamanya aja yang diganti.
Bedanya ayam semur dengan varian olahan ayam kecap atau ayam goreng mentega, ada pada bumbu rempah yang digunakan. Ciri khasnya ada pada penggunaan pala, kayu manis, dan cengkeh. Tiga rempah utama ini yang dominan dan menjadikannya ciri khas semur. Beberapa resep lain mungkin ada yang memasukkan rempah lain, tapi bagi saya, tiga bumbu utama ini saja sudah cukup ditambah bumbu dasar lain.
Bahan :
6-8 potong ayam segar ukuran sedang
2 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, cincang kasar
1 sdm air perasan jeruk nipis
1 batang kayu manis
4-5 pcs cengkeh
1/10 biji pala, haluskan atau bisa juga 1/8 sdt pala bubuk
5 pcs merica/lada, haluskan atau bisa juga gunakan 1/8 sdt merica/lada bubuk
5-10 sdm kecap manis (saya gunakan Kecap Indofood supaya hitamnya lebih pekat)
½ sdt garam
100-200 ml air
Cara Memasak
1. Bersihkan ayam, lumuri dengan jeruk nipis untuk mengurangi bau amis ayam, sisihkan sekitar 15 menit, buang sisa air jeruk nipis
2. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga wangi
3. Masukkan air, biarkan mendidih
4. Masukkan cengkeh, pala bubuk, lada, dan kayu manis
5. Masukkan ayam, biarkan hingga matang sampai ke tulang sekitar 20 menit dengan api sedang
6. Jika ayam sudah matang dan air berkurang hingga setengahnya, masukkan kecap dan garam
7. Setelah ayam berubah warna menjadi coklat kehitaman dan bumbu meresap, matikan kompor
Yeaaaayy, taraaa, Ayam Semur siap disajikan. Tata ayam di piring saji (biasanya yang agak sedikit melengkung ke atas ujungnya), lalu siramkan kuah semur ke seluruh bagian ayam.
Ayam semur ini biasa menjadi andalan saya kalau kepepet dan bingung menyiapkan menu apa yang mudah, tapi ga murahan *halah. Maksudnya, yang lumayan cepet, cukup 1 kali proses memasak, tapi tetap terlihat mewah ketika disajikan. Tampilan kuahnya yang coklat hitam, bisa memberi kesan “berat”.
Buat emak-emak penting banget kan masakan yang bisa dimasak dengan cepat tanpa melalui proses yang berkali-kali. Hihihi. Emak-emak perhitungan.
FYI, Ayam Semur ini bisa juga dimasak sekaligus banyak di sore hari, lalu tinggal dipanaskan saat sahur. Kalau ga dipanaskan pun gak apa-apa kog, Ayam Semur termasuk makanan yang tahan lama, ga mudah basi. So, selagi disimpan di meja makan yang bertutup, jauh dari semut dan tikus, aman dimakan lagi saat sahur tanpa perlu dipanaskan. Enak, kan, menghemat waktu di saat sahur ;).
Ok teman-teman, selamat mencoba.
Maya Siswadi Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Terbatasnya waktu sahur di pagi hari ditambah kondisi mata yang masih mengantuk, bikin menu sahur kadang jadi seadanya. Iya apa iya?
Tapi ajaibnya, walau di bulan puasa, saya kog jadi lebih rajin memasak ketimbang hari biasa? Saya merasa #JadiLebihBaik masak di rumah buat menu berbuka dan sahur. Jadi lebih rajin membuat bukaan. Sesuatu yang kalau dipikir-pikir ga saya lakukan di luar bulan Ramadan. Entah karena mau irit, atau ingin mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga? Order makanan via kurir yang mustinya juga bisa dilakukan di bulan puasa, tetap aja ga dilakukan. Masih enak masak sendiri, walau mungkin agak menyita waktu.
Oh ya, kebiasaan saya selama memasak di bulan Ramadan adalah, masuk dapur di sore hari setelah sholat Ashar. Mulai dari preparing makanan berat untuk makan malam, sampai camilan untuk makanan pembuka. Biasanya, saya akan menghabiskan waktu hampir 2 jam untuk itu semua. Lama yaa? Yaa, kerjainnya nyantai soalnya, sambil ngabuburit, hahaha. Disambi mencuci piring, menyiapkan minuman manis untuk berbuka, kopi, dsb.
Nah, buat teman-teman nih, saya mau berbagi satu resep masakan yang menurut saya cukup praktis untuk dibuat, walaupun waktu memasak terbatas. So, kalau mendadak baru disiapkan saat sahur, ga terlalu menyita waktu. Simak ya resep berikut. Jika resep saya ini berbeda dengan resep yang biasa teman-teman ketahui, harap maklum, ini adalah resep versi yang biasa saya gunakan jika memasak ayam semur atau semur ayam. Prinsip memasak dan bumbu ayam semur ini sih hampir sama dengan semur-semur lain, semur daging, tahu, dsb. Tinggal bahan baku utamanya aja yang diganti.
Bedanya ayam semur dengan varian olahan ayam kecap atau ayam goreng mentega, ada pada bumbu rempah yang digunakan. Ciri khasnya ada pada penggunaan pala, kayu manis, dan cengkeh. Tiga rempah utama ini yang dominan dan menjadikannya ciri khas semur. Beberapa resep lain mungkin ada yang memasukkan rempah lain, tapi bagi saya, tiga bumbu utama ini saja sudah cukup ditambah bumbu dasar lain.
Ayam Semur ala
Bahan :
6-8 potong ayam segar ukuran sedang
2 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, cincang kasar
1 sdm air perasan jeruk nipis
1 batang kayu manis
4-5 pcs cengkeh
1/10 biji pala, haluskan atau bisa juga 1/8 sdt pala bubuk
5 pcs merica/lada, haluskan atau bisa juga gunakan 1/8 sdt merica/lada bubuk
5-10 sdm kecap manis (saya gunakan Kecap Indofood supaya hitamnya lebih pekat)
½ sdt garam
100-200 ml air
Cara Memasak
1. Bersihkan ayam, lumuri dengan jeruk nipis untuk mengurangi bau amis ayam, sisihkan sekitar 15 menit, buang sisa air jeruk nipis
2. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga wangi
3. Masukkan air, biarkan mendidih
4. Masukkan cengkeh, pala bubuk, lada, dan kayu manis
5. Masukkan ayam, biarkan hingga matang sampai ke tulang sekitar 20 menit dengan api sedang
6. Jika ayam sudah matang dan air berkurang hingga setengahnya, masukkan kecap dan garam
7. Setelah ayam berubah warna menjadi coklat kehitaman dan bumbu meresap, matikan kompor
Ayam Semur ala |
Ayam semur ini biasa menjadi andalan saya kalau kepepet dan bingung menyiapkan menu apa yang mudah, tapi ga murahan *halah. Maksudnya, yang lumayan cepet, cukup 1 kali proses memasak, tapi tetap terlihat mewah ketika disajikan. Tampilan kuahnya yang coklat hitam, bisa memberi kesan “berat”.
Buat emak-emak penting banget kan masakan yang bisa dimasak dengan cepat tanpa melalui proses yang berkali-kali. Hihihi. Emak-emak perhitungan.
FYI, Ayam Semur ini bisa juga dimasak sekaligus banyak di sore hari, lalu tinggal dipanaskan saat sahur. Kalau ga dipanaskan pun gak apa-apa kog, Ayam Semur termasuk makanan yang tahan lama, ga mudah basi. So, selagi disimpan di meja makan yang bertutup, jauh dari semut dan tikus, aman dimakan lagi saat sahur tanpa perlu dipanaskan. Enak, kan, menghemat waktu di saat sahur ;).
Ok teman-teman, selamat mencoba.
Maya Siswadi Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Share this Article