Bisnis Pasca Akuisisi Freeport

Jumat, 22 Juli 2016 : Juli 22, 2016

0 comments

Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

 Saya bersama dengan  komunitas blogger jakarta menghadiri diskusi terbatas dengan tema  S Bisnis Pasca Akuisisi Freeport
Bisnis Pasca Akuisisi Freeport
- lusa kemarin 17 September 2018, Saya bersama dengan komunitas blogger jakarta menghadiri diskusi terbatas dengan tema Skenario Bisnis pasca Akuisisi Freeport di salah satu hotel bintang 5 tepatnya di tempat jakarta Pusat.

Pada diskusi terbatas tersebut turut juga menghadirkan aneka macam pembicara yang berkompeten di bidang seputar bisnis pertambangan.

Para pembicara itu diantaranya :

1. Ketua Indonesia Mining Institute  Irwandy Arif.

2. Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukamdaru Prihatmoko.

 3. Milawarma, seorang profesional pertambangan.



Selain dari ketiga pembicara diatas, turut hadir juga Bambang Susigit selaku Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementrian ESDM .

PT Freeport Indonesia dikala ini mengalami perubahan management sehabis diakuisisi pemerintah dengan menetapkan PT Inalum sebagai pemegang saham mayoritas.

Sebagai pemilik saham mayoritas, tentu saja kendali management tetap ada di tangan Inalum. Artinya, aneka macam keputusan strategis terkait perusahaan masih ada di pihak nasional.

Sementara itu aspek teknis pertambangan memanfaatkan sumber daya dan pengalaman Freeport yang sudah 51 tahun menggarap lahan pertambangan yang berlokasi di dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tersebut. 

Dengan adanya sinergi tersebut, aktivitas pertambangan Freeport Indonesia dibutuhkan bisa memperlihatkan donasi yang optimal kepada negara secara jangka panjang.

Permasalahannya, apakah  sesederhana itu pengelolaan Freeport dengan kehadiran Inalum sebagai pemegang saham mayoritas?

Sebelum membahas lebih lanjut, berikut mengenai perihal PT Freeport Indonesia .


PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT Freeport Indonesia
Jenis Perizinan : IUPK Operasi Produksi
No dan tanggal IUPK : 1872.K/30/MEM/2018
Luas : Wilayah IUPK : 9.946 Ha
Wilayah Penunjang : 116.783 Ha
Lokasi : Prov. Papua, Kab. Mimika dan Kab. Paniai
Bahan Galian : Tembaga Dmp (Emas dan Perak)
Produk : Konsentrat Tembaga
Pemegang Saham :
1. Freeport McMoran Copper & Gold Corp USA 81.28%
2. PT Inalum (Persero) INA 9.36%
3. PT Indocopper Investama Corp.* INA 9.36%

Freeport McMoRan Copper & Gold Inc merupakan salah satu produsen terbesar emas di dunia. Perusahaan Amerika ini mempunyai beberapa anak perusahaan termasuk PT Freeport Indonesia dan PT Irja Eastern Minerals and Atlantic Copper, S.A.

Terkabar Freeport McMoran alhasil telah menetapkan janji dengan Pemerintah Indonesia terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 51 persen.

Jika hal ini benar ibarat yang disepakati. Maka Sehingga dengan demikian, Indonesia akan menjadi pemilik saham secara umum dikuasai sebesar 51 persen di PTFI.

Presiden Direktur Freeport McMoran, Richard Adkerson menyebut, dengan kepemilikan saham secara umum dikuasai tersebut, Pemerintah Indonesia bisa mendapat penerimaan hingga puluhan miliar dollar.

Selanjutnya yakni PT Inalum akan menjadi pemegang saham tangan 51,2 persen. Seperti yang dilakukan semenjak awal pemerintah daerah Propinsi Papua dan Kabupaten Mimika yang mana mereka akan bantu-membantu untuk mengeluarkan 10 persen yang akan diberikan dari kepemilikan Inalum yang 51,2 persen di PT FI itu.

Saham diberikan secara gratis dan mendapat dividen yang akan diperoleh PT FI kelak.

Terjadinya janji Inalum dengan Freeport dalam HoA itu juga mengungkap perihal kepemilikan PT Indocopper Investama. Selama ini didengungkan bahwa RI mempunyai 9,36 persen saham di dalam PT FI, sebagai penggalan dari kewajiban PT FI melaksanakan divestasi saham ke RI.

Berbagi di saham-saham, divestasi ibarat diwajibkan undang-undang, penjualan 10 persen saham Freeport McMoRan di dalam PT FI pada tahun 1991 jatuh ke tangan kelompok Bakrie.
Untuk saham itu Bakrie mendirikan PT Indocopper Investama yang membeli 10 persen saham Freeport McMoRan konon seharga US $ 213 juta.

Jika kelak banding bisa dilangsungkan, Inalum akan menjadi perusahaan tambang raksasa Asia, yaitu logam mulia, emas, perak, timah, alumina, nikel, dan batubara. Juga produsen listrik untuk PLN (PLTA Inalum dan lisan tambang PTBA).

Pak Irwandy selaku Ketua Indonesian Mining Institute  berharap semoga Inalum sanggup menjadi perusahaan kelas dunia ibarat Perusahaan Vale. Sebab telah diketahui, perusahaan Vale yang dulunya hanya dari BUMN hingga berubah jadi swasta dan terus meningkat hingga kini sudah berkembang hingga menyentuh kelas Dunia.

Sumber daya dan Cadangan dalam logam PT FI


Total Cadangan sebesar 2.026.035 Ribu Ton dengan kandungan setara logam :

• Emas (Au 0,86 g/t) = 1.730 Ton

• Perak (Ag 4,50 g/t) = 9.120 Ton

• Tembaga (Cu 0,99 %) = 21,33 juta Ton.


Total Sumber daya sebesar 2.115.531 Ribu Ton dengan kandungan setara logam :

• Emas (Au 0,62 g/t) = 1.330 Ton
• Perak (Ag 3,59 g/t) = 7.590 Ton
• Tembaga (Cu 0,71 %) = 14,96 juta Ton.

Total Produksi sesuai umur kontrak dari 2016 – 2021 sebesar 10 Juta ton konsentrat setara logam :

• Emas (Au 25,72 g/t) = 190 Ton

• Perak (Ag 75,52 g/t) = 818 Ton

• Tembaga (Cu 27,52 %) = 2,5 Juta Ton.


Rencana Produksi jikalau perpanjangan disetujui 2022–2041 sebesar 50 Juta Ton konsentrat setara logam:

• Emas (Au 25,72 g/t) = 1.287 Ton

• Perak (Ag 75,52 g/t) = 3.776 Ton

• Tembaga (Cu 27,52 %) = 13,7 Juta Ton



Rencana Produksi serta Biaya Operasi & Investasi


 Saya bersama dengan  komunitas blogger jakarta menghadiri diskusi terbatas dengan tema  S Bisnis Pasca Akuisisi Freeport
Rencana Produksi serta Biaya Operasi & Investasi

Tantangan Ke Depan



Beberapa tantangan kedepan yang akan harus siap dihadapi
adalah :

A. Era Tambang Dalam
- Produksi
- Peralatan
- SDM

B. Teknologi
- Alat
- SDM

C. PPM
- Budaya
- Sinkronisasi dengan Pemda
- Public Speaking

D. Taat Aturan (Smelter Wajib)


Perencanaan  Terintegrasi Pasca Akuisisi


1.Bagaimana akuisisi bisa membuat nilai tambah.
2.Peningkatan proses pertambangan yang berkelanjutan. 
3. Integrasi untuk pertambangan.
4.Antisipasi ke depan industri pertambangan.
 
Kalo bukan kita yang menjaga dan melestarikan pertambangan Indonesia , siapa lagi?
Walaupun untuk dikala ini generasi belum dewasa bangsa mungkin belum mampu, namun dibutuhkan di tahun kedepannya anak Bangsa sudah bisa mengelolanya.
Oleh alasannya yakni itu perlunya pendidikan yang baik biar anak bangsa Indonesia menjadi lulusan yang berkompeten terutama pada bidang pertambangan.
 
Mari kita bersatu untuk indonesia yang lebih baik.

Wassalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Sumber https://www.kontengaptek.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com