Cara Kerja Sistem Operasi

Kamis, 21 Juli 2016 : Juli 21, 2016

0 comments

wCEAAkGBhQQERQUEBQVFREUFxcVFBYVFRYWFhkWFBUVGBgVGhQXHCYfFxojHBUZHy Cara Kerja Sistem Operasi
Untuk mengenal cara kerja komputer, tentu saja tidak hanya dengan mengenal nama-nama belahan yang terkait dalam kerja sistem komputer menyerupai yang dijelaskan dalam artikel pendahuluan mengenal cara kerja komputer . Kita harus mengetahui relasi antara perangkat lunak dan perangkat keras serta dalam kapasitasnya menyimpan data.
Perangkat keras mempunyai relasi akrab dengan sistem operasi. Tanpa adanya sistem operasi, perangkatwCEAAkGBhQQERQUEBQVFREUFxcVFBYVFRYWFhkWFBUVGBgVGhQXHCYfFxojHBUZHy Cara Kerja Sistem Operasikeras komputer hanyalah seonggok benda mati yang tidak berguna. Sistem operasi yaitu “pengasuh” seluruh perangkat lunak aplikasi yang akan berinteraksi dengan perangkat keras. Tugas sistem operasi dalam rangka cara kerja komputer antara lain sebagai berikut:
  1. Melakukan administrasi proses. Sistem operasi menjadwalkan setiap proses menyerupai menciptakan file, menghapus file, sinkronisasi antar file, komunikasi antar file dan lain sebagainya.Sistem operasi juga melaksanakan penundaan proses, melanjutkan proses atau menghentikan proses secara paksa. Hal yang berkaitan dengan menunda dan melanjutkan proses sangat bergantung pada RAM untuk menampung proses sementara waktu dan register prosesor yang menampung proses yang sedang berjalan. Sedangkan untuk yang berkaitan dengan pengolahan file membutuhkan santunan dari Control Unit, yakni komponen pemrosesan yang ada dalam CPU.
  2. Manajemen memori utama. Sistem operasi harus bisa mengatur dan mengalokasikan jumlah memori yang dibutuhkan serta alamat memori yang diharapkan untuk menampung proses. Jika tidak bisa, maka terjadi proses yang tumpang tindih dan terjadi hang sebab memori tidak cukup menampung beban proses.
  3. Manajemen file. Ada empat belahan penting dalam administrasi file, yakni membuka file, menulis file (salin, tempel atau tulis data), menyimpan file dan menghapus file.
  4. Manajemen sistem input dan output. Sistem operasi harus bisa melaksanakan hal yang berkaitan dengan masukan dan keluaran data. Data yang diberikan oleh pengguna melalui keyboard, mouse atau perangkat lain harus bisa ditampung. Hal yang berkaitan dengan administrasi sistem input output yaitu buffering atau penampungan data, scheduling atau penjadwalan data, spooling atau meletakkan pekerjaan di dalam buffer dan mengalokasikan driver untuk perangkat keras yang terhubung ke CPU.
  5. Manajemen penyimpana sekunder. Penyimpanan sekunder erat kaitannya dengan media penyimpanan sekunder menyerupai harddisk, USB flashdisk, SSD, DVD dan lain sebagainya. Aplikasi komputer pada umumnya akan menyimpan file atau data hasil pemrosesan di media penyimpanan sekunder sebab penyimpanan primer bersifat sementara dan terbatas. Oleh sebab itu sistem operasi juga melaksanakan perantaraan file maupun data yang akan disimpan dalam sistem penyimpanan sekunder dengan memperhatikan beberapa aspek, diantaranya yaitu efisiensi, optimalisasi dan sekuriti.
Selain lima hal diatas, sistem operasi juga menyediakan sistem keamanan untuk komputer. Hal ini dikarenakan tanpa adanya sistem keamanan maka komputer akan menjadi gampang dipakai oleh siapa saja, termasuk yang tidak berwenang untuk menggunakannya. Untuk itu maka sistem operasi menyediakan fitur keamanan seperti login user, firewall dan anti malware. Demikian yaitu fungsi dari sistem operasi. Semoga bermanfaat.
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com