Pada tutorial cisco packet tracer sebelumnya kita sudah membuat jaringan DHCP. Kali ini kita akan mencoba mengembangkannya. Masih menyangkut dilema DHCP, tapi kali ini kita akan menciptakan jaringan VLAN.
Misalnya kita punya sebuah kasus:
Di sebuah perusahaan yang mempunyai bangunan dua lantai ingin membangun dua jaringan LAN dengan memakai sebuah server di msaing-masing lantai. Tapi, perusahaan hanya menyediakan sebuah switch. Bagaimana cara membangun jaringan dengan sebuah server di setiap lantai hanya dengan memakai sebuah switch?
Ya, kita akan memakai VLAN.
Apa itu VLAN?
VLAN atau Virtual LAN ialah teknik yang dipakai untuk membagi switch menjadi beberapa segmen jaringan. Secara fisik jaringan tersebut ialah satu jaringan, namun secara fungsi jaringan tersebut terbagi menjadi beberapa segmen jaringan LAN. Intinya, kita sanggup menciptakan beberapa jaringan LAN memakai sebuah switch.
Menurut wikipedia, VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga sanggup berkomunikasi ibarat halnya perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padalah bahwasanya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
Oke, mari kita buat simulasinya.
Pertama, kita buat jaringan ibarat di bawah ini. Pada jaringan ini kita analogikan meggunakan lima client dan satu server di setiap lantai. Setiap lantai kita beri nama jarigan Lantai_1 dan Lantai_2.
Pasang kabel pada port 1 hingga 10 untuk Lantai_1, dan 11 hingga 20 untuk Lantai_2. Perhatikan posisi portnya, semoga tidak pusing nantinya.
Pertama, kita akan membagi jaringan menjadi dua segmen, yaitu Lantai_1 dan Lantai_2 dengan memakai vlan.
Klik pada switch, kemudian masuk ke sajian CLI.
Baris perintahnya ibarat berikut :
Switch>enable
Switch#vlan database
Switch(vlan)#vlan 10 name Lantai_1
Switch(vlan)#vlan 20 name Lantai_2
Switch(vlan)#exit
Switch#sh vlan
Kita memakai id 10 untuk Lantai_1 dan id 20 untuk Lantai_2.
Hasilnya ibarat di bawah ini.
Kita sanggup melihat bahwa vlan Lantai_1 dan Lantai_2 sudah aktif. Tapi, di sini belum ada port yang tersedia di Lantai_1 maupun Lantai_2.
Langkah selanjutnya ialah mendaftarkan port yang akan kita gunakan di masing-masing jaringan.
Pertama, daftarkan port untuk Lantai_1, yaitu port 1 hingga 10. Baris perintahnya ibarat berikut :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/5
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/6
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/7
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/8
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/9
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/10
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Untuk Lantai_2 lakukan hal serupa, namun port yang dipakai ialah 11 hingga 20. Baris perintahnya ibarat berikut :
Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fastEthernet 0/11
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/12
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/13
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/14
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/15
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/16
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/17
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/18
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/19
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 0/20
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#exit
Untuk melihat hasilnya, ketikan sh vlan.
Switch#sh vlan
Hasilnya ibarat gambar di bawah ini.
Terlihat bahwa vlan Lantai_1 dan Lantai_2 sudah mempunyai port yang aktif. Port itulah yang akan kita gunakan untuk membangun jaringan.
Sampai tahap ini kita sudah sanggup memakai jaringan client-server dengan memakai DHCP server di masing-masing lantai. Caranya sama ibarat di postingan tutorial cisco sebelumnya, atau baca : Cara Membangun Jaringan Client Server Menggunakan DHCP.
Sekarang kita sudah berhasil membagi switch menjadi dua segmen. Tapi, jaringan yang kita buat ini masih belum sanggup berkomunikasi. Lantai_1 dan Lantai_2 belum sanggup saling komunikasi.
Kalau ingin Lantai_1 dan Lantai_2 saling terhubung, kita membutuhkan sebuah router untuk media penghubung. Gambar jaringannya jadi ibarat di bawah ini. Port router yang kita gunakan ialah port 24.
Jika sudah ibarat itu, konfigurasikan routernya.
Klik pada router, kemudian masuk ke sajian CLI. Baris perintahnya ibarat berikut :
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Ip 192.168.0.1 ialah gateway pada jaringan Lantai_1.
ip 192.168.1.1 ialah gateway pada jaringan Lantai_2.
Lihat hasilnya. Titik di kabel sudah berubah warna menjadi hijau.
Langkah terakhir ialah memasukkan port router pada mode trunk.
Klik pada switch, kemudian masuk ke sajian CLI. Baris perintahnya ibarat ini :
Kalau ada pertanyaan, pilih no.
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fastEthernet 0/24
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Sekarang antar server sudah sanggup saling komunikasi. Coba ping dari server lantai_1 ke server Lantai_2.
Demikian cara menciptakan jaringan vlan memakai cisco packet tracer. Semoga bermanfaat.
Share this Article