Mengenal Fungsi Cdi Pada Sepeda Motor

Jumat, 26 Juni 2020 : Juni 26, 2020

0 comments

 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Apa itu CDI?

CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat penting baik itu pada kendaraan beroda empat ataupun motor. Yang mana CDI ini memanfaatkan penyimpanan arus bertegangan tinggi untuk melaksanakan induksi pada ignition coil.

Sistem CDI ini memanfaatkan kapasitor sebagai komponen utama, Di mana kapasitor ini berfungsi menyimpan arus yang kemudian dilepaskan ke ignition coil.

Lalu tegangan yang dihasilkan koil ini dikirim lagi ke Busi, sesudah itu gres dipercikan di ruang bakar  yang mana nantinya digunakan untuk memperabukan materi bakar + udara yang sudah dipadatkan oleh piston.

CDI sangat kuat pada performa mesin, pengapian yang baik itu ialah pengapian yang bisa memperabukan materi bakar secara tuntas dan tepat sehingga panas yang dihasilkan lebih optimal.

Mengetahui Besarnya Energi CDI

Kita bisa memakai rumus dasar perhitungan  energi kapasitor 
W = 1/2 CV^2
C : Besaran Kapasitor (dalam satuan Farad)
V : Tegangan yang tersimpan dalam kapasitor
W : Energi

Kelebihan Pengapian Sistem CDI

  • Tidak membutuhkan penyetalan proses pengapian alasannya yaitu sudah diatur secara otomatis dikala proser pengapian terjadi
  • Lebih stabil dari pada pengapian konvensional alasannya yaitu tidak ada loncatan bunga api pada CDI
  • Mesin motor lebih gampang dihidupkan.
  • Unit CDI kondusif dari goncangan dan air alasannya yaitu sudah dikemas rapat, dan 
  • Perawatan lebih mudah.

Kekurangan Pengapian Sistem CDI

  • Kumparan pengapian haruslah mempunyai nilai induktansi yang besar, jadi kalasazunya putaran atas mesin kurang memuaskan
  • Bentuk fisik kumparan pengapian yang digunakan relatif besar
  • Membutuhkan pencatu daya yang mempunyai keluran dengan beda potensial listrik yang relatif rendah dan kuat arus listrik yang relatif besar.

Jenis CDI

 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor
Rangkaian cdi ac dan dc
Baca juga: Daftar Diameter Piston Berbagai Motor, Update

Cara Kerja Pengapian CDI

Berdasarkan kontrolnya CDI memiliki  dua jenis, pertama versi sederhana. Di mana keberadaan platina masih ditemukan, yang mana platina di sin i digunakan sebagai pengalih arus kapasitor bukan sebagai pemutus arus primer.

Versi yang ke-2 ini keberadaan platina sudah digantikan oleh pulser yang akan mengirim sinyal PWM sesuai timing mesin. Pada Versi ke-2 ini juga masih terbagi lagi, yakni CDI AC dan DC, simaklah uraiannya di bawah.

1. CDI AC (Alternating Current)

Cara kerja CDI AC pada umumnya terdapat pada sistem pengapian yang suplai tegangannya berasal dari spul. Maka pada dikala kunci kontak on tidak ada fatwa listrik masuk ke CDI, dikarenakan spul tidak akan menghasilkan listrik kalau magnet tidak berputar.
 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Pada dikala mesin berputar maka akan dihasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik dari spul . Arus ini akan diterima oleh CDI dengan tegangan sebesar 100-400 volt, dan selanjutnya diubah menjadi arus setengah gelombang (menjadi arus searah) oleh diode, kemudian disimpan dalam kondensor (kapasitor) dalam CDI.

Pada dikala mesin berputar ini juga pick up coil (tonjolan besi pada sisi luar magnet) akan mengirim sinyal PWM dengan frekuensi sesuai RPM mesin. Sehingga terdapat pulse dengan frekuensi tertentu yang dikirim ke SCR.

Saat SCR mendapat triger dari pulse igniter (pulser), SCR akan mengalihkan arus kapasitor. Rangkaian arus dari baterai atau spull akan terputus dan rangkaian dari kapasitor akan terhubung dengan ignition koil.

Saat kapasitor terhubung dengan ignition coil inilah tegangan didalam kapasitor pribadi mengalir dengan cepat menuju kumparan primer pada ignition coil.

Sehingga akan timbul akan timbul kemagnetan pada kumparan primer secara tiba-tiba. Karena tegangan dari kapasitor lebih dari 300 volt, maka kemagnetan yang dihasilkan jauh lebih besar.

Kemagnetan itu akan menginduksi kumparan sekunder sehingga akan menghasilkan output tegangan sampai 7 kali lebih besar. Output dari kumparan sekunder ini akan dikirim ke busi untuk dipercikan ke ruang bakar.

Saat SCR tidak mendapat triget, maka arus dari baterai atau spul akan terhubung kembali untuk mengisi kapasitor. Proses ini akan berlangsung sangat cepat, alasannya yaitu triget yang dikirim pulse igniter (pulser) hanya berlangsung dalam satuan mili detik.

Kelebihan CDI AC

  • Menggunakan arus pribadi yang bearasal dari spull CDI
  • Terdapat Spull CDI sendiri untuk mengalirkannya ke CDI
  • Komponen tidak berafiliasi dengan sistem pengisian
  • Kemungkinan rusak dalam jangka lama
  • Harga lebih murah

Kekurangn CDI AC

  • Arus tidak tetap menciptakan mesin bekerja lebih keras
  • Arus yang keluar tergantung putaran mesin, kalau putaran rendah maka pengapian pun kecil
  • Kawat email di spill sering terbakar alasannya yaitu panas yang berlebihan

Daftar motor yang memakai Pengapian Sistem CDI AC

  • Honda Grand
  • Honda Supra
  • Astrea 800
  • Honda Legenda
  • Honda Supra Fit
  • Honda NSR-SP
  • Yamaha Alfa
  • Yamaha  F1ZR
  • Yamaha RX-S
  • RX-k
  • RX-Z
  • Crypton
  • Suzuki Tornado GS
  • Tornado GX
  • RC Bravo
  • Crystal
  • RG-R
  • Kawasaki Kaze
Baca juga: Daftar Kode Busi Denso untuk Motor (standar)

2. CDI DC (Direct Current)

Cara kerja CDI DC ini pada sepeda motor yaitu pada dikala kunci kontak ON, maka arus akan mengalir dari baterai menuju sakelar, kalau sakelar ON maka arus akan mengalir ke kumparan penguat arus dalam CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai (12 Volt DC menjadi 220 Volt AC) kemudian arus diserahkan melalui dioda dan kemudian dialirkan ke kondensor (kapasitor) untuk disimpan sementara.
 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Saat mesin sudah berputar, maka pick up koil (tonjolan besi pada sisi luar magnet) akan mengirim sinyal PWM dengan frekuensi sesuai RPM mesin.

Sinyal tersebut  digunakan untuk mengaktifkan SCR sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan asrus ke kumparan primer koil pengapian, pada dikala terjadinya pemutusan arus yang mengalir pada kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan pada kedua kumparan yaitu kumparan primer dan sekunder dan menghasilkan percikan api pada busi.
 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Kelebihan CDI DC

  • Menggunakan arus searah yang berasal dari aki
  • Arus tetap stabil meski diputaran rendah
  • Spul jarang mati

Kekurangan CDI DC

  • Sangat sensitif terhadap konsleting
  • Jika aki tak bisa menggalirkan arus 11-12 volt maka kuat terhadap kinerja CDI. Tapi, kalaunya kiprok sehat maka masih bisa digunakan walau tanpa aki
  • Rata-rata CDI DC harganya mahal

Daftar jenis motor yang memakai CDI DC

  • Honda Kirana
  • Sonic 125
  • Karisma
  • Supra 125
  • Megapro
  • GL-Pro Neo tech
  • Beatc 
  • Spacy
  • CBR
  • Suzuki Shogun 110
  • Shogun 125
  • Smash
  • Satria F
  • Titan
  • Skywave
  • Skydrive
  • Rider
  • Yamaha Vega
  • Jupiter Z
  • Vega ZR
  • New Jupiter Z
  • Mio
  • Mio Soul
  • Kawasaki Blitz
  • Edge
  • Athlete
  • Ninja

Komponen Pendukung Pada Pengapian CDI Beserta Fungsinya

# 1. Baterai/Aki

 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor
Berfungsi sebagai penyedia awal arus listrik untuk mengisi kapasitor.

# 2. CDI

Di dalam sebuah CDI itu terdapat beberapa komponen pendukung. Diantaranya dioda, resistor, thrysistor dan kapasitor. Yang mana kapasitor sebagai komponen utama pada sistem CDI.
 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Kapasitor yaitu sebuah komponen elektro yang bisa menyimpan arus dalam voltase yang lebih besar, yang bisa dibagikan. Seperti baterai namun bentuknya lebih kecil.

Dalam unit CDI juga terdapat komponen SCR yang berfungsi sebagai pengatur fatwa arus kapasitor sesuai pulse yang dikirim pulse igniter atau pulser.

# 3. Pulser

Merupakan sebuah komponenyang akan mengirim sinyal PWM yang mengindikasikan timing pengapian. Sinyal dari ppulser ini akan memilih kapan waktunya discharge dari kapasitor di dalam unit CDI.

# 4. Voltage Converter

Berfungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk pengisian kapasitor. Converter ini bekerja menyerupai trafo step up yang akan menaikan tegangan primer 12 Volt menjadi 100-400 volt. Yamh mana tegangan ini akan digunakan untuk pengisian capasitor.

# 5. Koil

Berfungsi menjiplak arus output dari CDI menjadi 20KV bahkan lebih biar terjadi percikan api pada busi.

Koil ini bekerja menyerupai busi trafo step-up yang memakai prinsip induksi elektromagnetik.

# 6. Busi

Berfungsi untuk menghasilkan bunga api.
 CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat pent Mengenal Fungsi CDI pada Sepeda Motor

Busi dapat memercikan bunga api alasannya yaitu ada celah antara elektroda dan masa. Saat elektroda dialiri listrik 20 KV lebih maka ia akan mengasikan percikan api di antara celah tersebut, alasannya yaitu arus pada elektroda akan selalu mendekati massa.

Itulah sedikit ulasan mengenai CDI motor, semoga artikel ini bermanfaat. Kalau ada salah kata mohon maaf.

Baca juga:

Sumber https://ihaispc.blogspot.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com