Aku Hanya Mencintaimu: Inisial “S” dan Hanya Satu, Itu Kamu

Minggu, 11 September 2016 : September 11, 2016

0 comments

Aku pernah mencoba berlari dari kenyataan Aku Hanya Mencintaimu: Inisial “S” dan Hanya Satu, Itu Kamu

Untukmu!


Aku pernah mencoba berlari dari kenyataan. Ingin sekali menghindar dari beban kehidupan batin. Rasa yang besar, terlalu berat untuk ku pikul seorang diri. Tak ada tanggapan apapun dan aku hanya melebarkan tangan seperti berdoa. Fikirku itu adalah proses yang mempermainkan waktu. Namun, aku sadar satu hal. Proses itulah yang akan membuat sebuah ikatan terasa pantas dipertahankan. Lalu aku meyakinkan hal ini pada diriku sendiri, “Aku hanya mencintaimu wahai inisial S”. Tulisan ini ku buat hanya untukmu, di tengah malam dan mata ingin terpejam tanda kelelahan. Bacalah, aku ingin mengutarakan isi hatiku.

Bukan bualan ataupun kata-kata, hati memang bisa bicara sejujurnya. Pernah ku berbicara, tengah malam adalah waktu ideal saat otak dan hatiku menyatu. Namun, saat ini hanya hati yang menguasai diriku. Karena itulah tulisan ini ku buat. Maaf, aku memang suka mengutarakan perasaan melalui sebait karangan dan kata, aku juga terlalu jujur bilang ini padamu. Maaf juga kalau tulisan ini dibaca banyak orang. Tapi, biar kamu tahu bahwa aku ingin dunia pun mengetahui bahwa kau adalah satu-satunya wanita yang bisa membuatku menulis panjang lebar tentang dirimu.

See Other Article

Simple, kau bunga hatiku.


Manis itu seperti apa sih? Rasa gula? Permen? Atau ice cream?


Salah semua. Manis adalah devinisi senyummu. Aku tak berbicara tentang panca indera yang dipelajari saat SMA. Tapi rasa yang tak pernah dipelajari dan sudah menjadi anugerah Tuhan untuk manusia. Rasa yang diberikan hanya untuk merasakan. Bukan membicarakan, apalagi memikirkan. Kau memang tak pantas difikirkan, tapi kenapa fikiranku terisi penuh oleh semua tentangmu? Oh, ternyata pantas tak pantas hanya delusi fikiran. Yang sebenarnya adalah ... aku pun tak tahu. Itu rahasia Tuhan.

Apa kau tak apa harus berbicara kesana kemari membuang waktu untuk manusia pengangguran sepertiku? Saat ini, saat kau membaca tulisan ini, kau pun juga membuang waktu untuk membaca tulisan yang sebenarnya kau mengetahui isinya.


Apa tak apa?


Bagaikan langit dan dua buah bintang jatuh. Kau tak pernah terdiam dan menggaringkan pembicaraan. Kau seperti bintang jatuh, setiap kata yang kau ucapkan selalu membuat orang lain tersenyum. Ini bukanlah pujian, tapi curahan. Kau boleh menganggap ini gombal, tapi aku tak akan mau menganggapmu gombal. Kau tetap bunga hatiku.

Andai hatiku memiliki tangan, tak akan ku biarkan hatimu berjalan sendiri terseok-seok karena patah hati. Aku tak kasihan, aku juga tidak ingin menolong. Tapi aku tak rela kau patah hati. Obatilah, ajaklah aku jika perlu. Pasti aku menemanimu. Kapanpun kau mau.

Jangan pernah menunjukkan kesedihan kepadaku, aku ingin kau bahagia dan tetap tertawa. Kau akan tetap menjadi wanita yang ku cintai: Inisial “S” dan Hanya Satu, Itu Kamu.


Sumber https://detakpustaka.blogspot.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com