The Gade, Cafe Pegadaian

Kamis, 19 Januari 2017 : Januari 19, 2017

0 comments

The Gade, Cafe Pegadaian - Suka ngopi, hobi nongkrong, tapi bosan dengan cafe-cafe yang sudah ada? Mau coba ngafe dengan suasana baru?

Kabar gembira buat kamu yang suka ngopi nih. Sekarang ada Cafe baru di bilangan Kebayoran Baru, di seberang Kantor Kelurahan Melawai.





The Gade


Cafe ini mengadopsi Bahasa Betawi, "Gade", sebagai nama cafe, The Gade. Gade bermakna Gadai, core bisnis utama dari Pegadaian. Sudah tahu donk ya, apa arti gadai? Ga perlu saya jelaskan lagi kan? Kalau memang masih bingung artinya, coba buka kamus EBI ya, atau tanya langsung aja ke Pegadaian, right?

The Gade baru aja dibuka pada 7 Maret 2018 lalu.

Saya dan teman saya, Yuli, beruntung menjadi pengunjung yang ikut mencicipi kopi The Gade untuk pertama kali.

Pada saat soft launching ini, sudah cukup banyak pengunjung yang antusias untuk mampir dan mencicipi kopinya. Rata-rata pegawai yang berkantor di seputar jalan Melawai. Lumayan, diskonnya 50%, dengan cara download apps Pegadaian.





Mengapa The Gade?


Pak Safir,  mewakili pegadaian menjelaskan alasan hadirnya The Gade.


"Anak muda sekarang kan suka nongkrong di cafe tuh, nah kami ingin mereka lebih mengenal pegadaian. Menghadirkan The Gade ini salah satu upaya untuk mengenalkan pegadaian beserta produk-produknya kepada generasi muda. Beberapa anak muda bahkan baru tahu kalau BPKB bisa dijadikan agunan (jaminan) untuk mendapatkan modal usaha"

Pak Safir melanjutkan penjelasan


"Kebetulan Pegadaian Kebayoran Baru juga sudah beroperasi hingga jam 9 malam, jadi pengunjung pun bisa sekalian bertransaksi"

Cafe The Gade di Pegadaian Kebayoran Baru ini menjadi proyek percontohan dari seluruh Pegadaian yang ada, alias Pilot Project. Nantinya, jika konsep cafe ini diminati, The Gade juga akan hadir di Pegadaian lainnya, terutama di kota-kota besar.



Promosi Produk


Pak Safir menunjukkan kepada saya dan Yuli, sebuah gelas kopi dengan quote khas pegadaian. Sebuah quote dan ilustrasi, tertulis di sisi luar gelas berwarna putih. "Butuh Dana usaha? Agunkan BPKB anda"





Tadinya saya sempat berpikir kalau pegadaian akan meletakkan brosur atau flyer di meja atau beberapa sudut, sebagai sarana promosi. Ternyata mereka jauh lebih maju dari yang saya pikirkan. Mengenalkan produk melalui gelas kopi! Woohoo, konsep yang keren!

Untuk mewujudkan cafe The Gade ini, tampak sekali jika pegadaian sudah menyiapkan segala pernak pernik dengan detail dan matang. Selain gelas bertuliskan promosi produk, seragam para pegawai pun sudah dibuat detail. Para pegawai menggunakan kaos hitam dengan tulisan The Gade berwarna Gold yang cukup besar.

Menurut Pak Safir, untuk mewujudkan ide membuat kedai kopi ini, mereka berkonsultasi dengan ahli yang sudah berpengalaman membuat bisnis kedai kopi dan bekerja sama dengan vendor yang mengelola kedai ini.

Hm, pantes saja persiapannya cukup matang. Terlihat dari pelayanannya dan segala detail yang dipersiapkan dengan baik.

Saat memesan kopi, saya mendapatkan quote yang berbeda dari gelas yang tadi ditunjukkan oleh Pak Safir. "Percantik investasimu dengan emas"




Rupanya, gelas kopi yang didapatkan customer akan berbeda-beda kutipannya. Seru juga nih buat koleksi *ehhh. Hahaha.



Rasa Kopi The Gade


Saya bukan pecinta kopi sejati yang bisa minum kopi hitam. So, untuk memenuhi rasa penasaran, saya pesan kopi yang ringan aja, coffee latte. Kopi dengan tambahan susu segar.






Beberapa pengunjung yang sudah datang ke soft launching sejak pagi, mengakui kelezatan kopi The Gade ini. Pak Safir beberapa kali menerima compliment terkait rasa kopinya yang enak.


"Banyak yang bilang enak" seru Pak Safir

Saya jadi penasaran ingin segera mencicipi, cuma kopinya masih panas, jadi nunggu adem dulu. Setelah panasnya berkurang, saya menyeruput latte-nya pelan-pelan.


Kata suami yang pecinta kopi sejati, jika ingin merasakan enaknya kopi, cobalah meminumnya tanpa gula.


Saya pun mencoba menyeruput kopi The Gade tanpa gula, sekedar memastikan rasanya, sebelum ditambah gula. "Hm enak" seru saya ke Pak Safir.

Saya memang ga terlalu jago membanding-bandingkan kopi. Tapi, dari beberapa kopi enak yang sudah pernah saya coba, kopi The Gade ini tergolong enak. Hampir sama rasanya dengan kopi yang diakui enak oleh suami. Hahaha, saya memang pakai standar suami.

Pahitnya pas dan tidak asam. Saat coffee latte saya seruput, samar-samar ada rasa pahit khas kopi, berpadu rasa susu yang creamy.

Perpaduan kopi dan susunya pas. Tak terlalu banyak susu, sehingga rasa kopinya kurang, tapi juga tak terlalu sedikit susu, sehingga jadi pahit. Takaran susu dan kopinya seimbang. Pas untuk ukuran saya yang belum bisa sepenuhnya menikmati black coffee, kopi hitam nan kental.



Harga?


Bagaimana dengan harga kopi The Gade, Mahal kah? Tidaaak.

Harga kopi di The Gade ini cukup terjangkau. Harganya mulai dari belasan ribu aja. Ga ada yang sampai 50 ribu kog.




Masih terjangkau kan untuk kantong mahasiswa?

Sst, Ada WiFi super kencang dan gratis juga lho di sini. Saat saya coba ngetwit dengan melampirkan foto, dalam waktu beberapa detik saja sudah terkirim. Padahal, kalau lagi ngetwit, susah sekali mengirimkan foto. Selalu saja gagal. Tampaknya saya musti ke The Gade supaya lancar upload foto *ehhh.




Bagaimana? Pengen cobain kopi The Gade sekalian mau investasi emas di Pegadaian?

Yuuk mampir ke The Gade, Cafe Pegadaian, yang terletak di Pegadaian Kebayoran Baru, Jl. Wijaya IX, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Cuuss. Cafe buka dari jam 10.00 pagi, sampai jam 10 malam.
Sumber https://dapurbunda3f.blogspot.com/
Share this Article
< Previous Article
Next Article >
Copyright © 2019 Xomlic - All Rights Reserved
Design by Ginastel.com